Kompas TV nasional hukum

Jadi Tersangka Mafia Ekspor Minyak Goreng, Dirjen Kemendag Indrasari Wisnu Punya Utang Rp248 Juta

Kompas.tv - 19 April 2022, 22:42 WIB
jadi-tersangka-mafia-ekspor-minyak-goreng-dirjen-kemendag-indrasari-wisnu-punya-utang-rp248-juta
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI, Indrasari Wisnu Wardhana ditetapkan sebagai tersangka tindakan melanggar hukum dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Minyak Goreng Tahun 2021-2022. (Sumber: Kompas.com/Rahel Narda)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana (IWW) sebagai tersangka kasus pelanggaran pemberian fasilitas ekspor minyak goreng tahun 2021-2022.

Dalam penelusuran Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara (LHKPN), Indrasari memiliki kekayaan sebesar Rp4.487.912.637.

Total kekayaan tersebut mengacu pada LHKPN terakhir Indrasari ke KPK pada 19 Maret 2021.

Saat melaporkan Indrasari menjabat staf ahli bidang iklim dan hubungan antar lembaga Kemendag.

Baca Juga: Profil Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen di Kemendag yang jadi Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng

Dalam LHKPN, tertera Indrasari memiliki utang sebesar Rp248.747.972. Aset tanah dan bangunan dilaporkan sebesar Rp3.350.000.000.

Rinciannya, tanah dan bangunan Seluas 290 m2/200 m2 di Tangerang Selatan hasil sendiri senilai Rp750 juta. 

Tanah dan bangunan Seluas 60 m2/21 m2 di Bogor hasil sendiri senilai Rp100 juta.

Lalu tanah dan bangunan seluas 204 m2/221 m2 di Tangerang Selatan Rp2,5 miliar.

Kemudian, harta bergerak lainnya senilai Rp68.200.000. Dengan rincian motor Honda Scoopy tahun 2016 hasil sendiri senilai Rp10.500.000 serta mobil Honda Civic tahun 2017 hasil sendiri Rp435.000.000. Selanjutnya kas dan setara kas senilai Rp872.960.609.

Baca Juga: 4 Orang Ditahan Kejagung Terkait Korupsi CPO yang Mengakibatkan Kelangkaan Minyak Goreng

Selain Indrasari Wisnu Wardhana, Kejagung juga menetapkan tiga petinggi perusahaan. 

Mereka yakni Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau SMA, Komisaris PT Wilmar Nabati
Indonesia Parulian Tumanggor (PT), dan General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas
Togar Sitanggang (TS).

Bakal dikembangkan

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memastikan proses penyidikan kasus pelanggaran
pemberian fasilitas ekspor minyak goreng tahun 2021-2022 akan terus dikembangkan.

Baca Juga: Dirjen Kemendag Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng

Ia juga memastikan bakal menindak pihak lain yang terlibat dalam kasus yang ditangani.

Termasuk
juga petinggi perusahaan lain yang bermain hingga ke tahap menteri.

"Kami tidak akan membedakan, kalau cukup bukti, informasi dan ada fakta, kami akan lakukan
(penyidikan). Bagi kami, siapa pun, menteri pun, kalau cukup bukti, ada fakta, kami akan
lakukan itu," ujar Burhanuddin saat jumpa pers di Kejagung.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x