Kompas TV video vod

Capai Rp18 Ribu per Liter, Minyak Goreng Curah Semakin Langka Hingga Pelanggaran Distributor Minyak

Kompas.tv - 17 April 2022, 17:40 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Stok minyak goreng curah justru semakin langka, meski pemerintah sudah menetapkan harga eceran sebesar Rp14 ribu per liter.

Program bantuan tunai minyak goreng yang tengah disalurkan pun, diduga tidak akan cukup berpengaruh jika harga jual minyak goreng di pasaran masih tinggi.

Ribuan masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu, mendatangi GOR Futsal Siliwangi di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat untuk pencairan dana bantuan langsung tunai, BLT Minyak Goreng.

Sedikitnya ada 2.378 keluarga penerima manfaat, yang menerima BLT via PT Pos Indonesia cabang Tasikmalaya.

Secara akumulasi, penyaluran BLT minyak goreng yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Tasikmalaya, sampai saat ini mencapai 18.588 keluarga penerima manfaat.

Baca Juga: Stok Terbatas, Distributor Prioritaskan Pedagang Minyak Goreng yang Sudah Jadi Pelanggan Lama

Sementara di Kabupaten Serang Banten, pencairan Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT sembako dan minyak goreng digelar di aula kantor Kecamatan Kibin.

Ratusan warga dari berbagai kampung dan desa, rela antre dan berdesakan selama berjam jam demi bantuan senilai Rp500 ribu.

Tingginya harga bahan pangan, terlebih minyak goreng terjadi sejak dua bulan terakhir.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pun meninjau harga komoditas kebutuhan pokok di Pasar Lama, Kota Serang Banten.

Dalam kunjungannya, Wamendag masih menemukan harga minyak goreng curah yang dijual diatas harga eceran tertinggi, Rp14 ribu per liter.

Para pedagang menjual minyak goreng curah seharga Rp16 hingga Rp18 ribu per liter.

Sidak pasar juga dilakukan Menteri Perindustrian dan Satgas Pangan Bareskrim Polri.

Di Pasar Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Menperin Agus Gumiwang menemukan ada pelanggaran yang dilakukan distributor minyak goreng, dengan mengemas ulang minyak goreng curah bersubsidi menjadi minyak goreng non subsidi, lalu dijual dengan harga tinggi.

Tingginya harga minyak goreng curah, ditambah dengan sistem distribusi yang tidak lancar menjadikan harga jual semakin melambung dan langka.

Untuk itu, pemerintah diharapkan lebih efektif dan tepat sasaran mengatasi ketersedian dan kenaikan harga pangan, agar dapat dijangkau masyarakat.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x