Kompas TV regional hukum

Pengakuan Taruna PIP Semarang yang Tewaskan Juniornya: Kekerasan Sudah Tradisi untuk Melatih Mental

Kompas.tv - 14 April 2022, 03:40 WIB
pengakuan-taruna-pip-semarang-yang-tewaskan-juniornya-kekerasan-sudah-tradisi-untuk-melatih-mental
Sidang penganiayaan senior terhadap junior yang menewaskan Zidan Muhammad Faza di PN Semarang, Rabu (13/4/2022). (Sumber: ANTARA/ I.C.Senjaya)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

SEMARANG, KOMPAS.TV - Lima taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Rabu (13/4/2022) kemarin.

Kelima taruna itu masing-masing bernama Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompusungu, dan Budi Dharmawan.

Baca Juga: Sudah Bayar Rp600 Juta Demi Anak Bisa Masuk Taruna Akpol, Ternyata Malah Ditipu Kenalan di Kafe

Para terdakwa tersebut diketahui melakukan penganiayaan hingga menewaskan juniornya bernama Zidan Muhammad Faza.

Dalam persidangan itu, terungkap fakta bahwa praktik kekerasan dalam pembinaan fisik yang dilakukan kelima taruna terhadap juniornya merupakan tradisi.  

Demikian hal tersebut disampaikan keliima taruna itu dalam sidang yang beragendakan pemeriksaan para terdakwa.

Baca Juga: Pendaftaran Taruna Akmil 2022 Dibuka, Berikut Jadwal, Syarat dan Cara Mendaftarnya

Terdakwa Aris Riyanto mengaku tradisi pembinaan fisik tersebut sudah terjadi turun-temurun, sejak para taruna senior yang sebelumnya.

Menurut Aris, pukulan dalam tradisi pembinaan fisik itu sudah diketahui oleh para taruna senior maupun junior.

"Tradisi ini untuk melatih mental pada junior," kata Aris dalam sidang yang dipimpin hakim ketua Arkanu tersebut.

Baca Juga: Polri Buka Pendaftaran 175 Taruna Akpol hingga 18 April 2022, Ini Syaratnya



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x