Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Amerika Serikat Menyatakan Tidak Akan Ikut Pertemuan G20 Bila ada Delegasi Rusia Hadir

Kompas.tv - 7 April 2022, 03:45 WIB
amerika-serikat-menyatakan-tidak-akan-ikut-pertemuan-g20-bila-ada-delegasi-rusia-hadir
Menteri Keuangan AS Janet Yellen berbicara selama House Financial Services Committee pada hari Rabu, (6/4/2022). Amerika Serikat menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan G20 yang diikuti Rusia, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Rabu, (6/4/2022), (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan G20 yang diikuti Rusia. Hal ini seperti yang dikatakan Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Rabu (6/4/2022).

Seperti laporan CNN, Yellen yang berbicara di House Financial Services Committee Kongres AS, mengatakan dia sudah menjelaskan posisi itu kepada menteri keuangan lainnya dalam G20.

"Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun," kata Yellen.

"Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana."

Belum jelas apakah berarti Amerika Serikat akan tetap hadir namun tidak berpartisipasi dalam pertemuan yang dihadiri Rusia, atau Amerika Serikat secara keseluruhan tidak akan hadir di KTT G20 yang akan digelar November nanti di Bali, Indonesia.

Biden mengatakan selama konferensi pers di Brussels, Belgia bulan lalu, Rusia harus dikeluarkan dari G20, tetapi perlu ada kesepakatan di antara anggota lain untuk meresmikan langkah tersebut.

Adapun KTT para pemimpin G20 berikutnya akan diadakan pada bulan November di Indonesia. Ada pertemuan tingkat menteri sebelum pertemuan itu.

Baca Juga: Pejabat Negara-Negara G20 Pening Mengantisipasi Bila Putin Memutuskan ke Bali, dan Hadir di KTT G20

Krisis Rusia dan Ukraina membayangi KTT G20 yang masih tujuh bulan lagi, pada 15-16 November 2022, dengan para pejabat negara-negara G20 pening kepala mengantisipasi jika Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk datang ke Bali (Sumber: Straits Times)

Indonesia mengatakan pada akhir Maret lalu, berencana untuk mengundang Putin dan semua pemimpin lainnya, seraya sebagai tuan rumah berusaha untuk tetap tidak memihak.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Presiden Rusia telah menerima undangannya tetapi belum membuat keputusan untuk hadir.

Kremlin sendiri belum menanggapi beberapa permintaan komentar.

Ditanya apakah Indonesia sedang mempersiapkan skenario lain, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menjawab melalui pesan teks, "Saya tidak dapat menjawab pertanyaan hipotetis,"

“Indonesia mempersiapkan yang terbaik sebagai presiden G-20, sambil memantau ketat dan secara aktif mencari solusi di Ukraina,” katanya.

Presiden AS Joe Biden di Brussels pada 25 Maret lalu, meyakini Rusia harus dikeluarkan dari Kelompok G20. Tetapi, jika Indonesia atau negara lain tidak setuju, Biden meminta para pemimpin Ukraina diizinkan masuk sebagai pengamat, untuk ikut berbicara dalam forum G20.

“Jawaban saya adalah ya,” kata Biden saat konferensi pers ketika ditanya tentang apakah Rusia harus disingkirkan dari G20, seperti laporan Associated Press, Jumat (25/3).

“Itu tergantung pada G20. (Masalah) itu diangkat hari ini, dan saya mengangkat kemungkinan bahwa, jika itu tidak dapat dilakukan (mengeluarkan Rusia), jika Indonesia dan yang lain tidak setuju, maka menurut saya, kita harus meminta agar keduanya. Ukraina dapat menghadiri pertemuan. Pada dasarnya Ukraina dapat menghadiri pertemuan G20 dan mengamati,” kata Biden saat itu.



Sumber : CNN/Bloomberg


BERITA LAINNYA



Close Ads x