Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Diyakini Gunakan Tubuh Pengganti, Takut Dibunuh dan Dikudeta Usai Pecat 8 Jenderal Rusia

Kompas.tv - 3 April 2022, 16:41 WIB
putin-diyakini-gunakan-tubuh-pengganti-takut-dibunuh-dan-dikudeta-usai-pecat-8-jenderal-rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini menggunakan tubuh pengganti karena takut dibunuh dan dikudeta setalah pecat 8 jenderal Rusia. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini telah menggunakan tubuh pengganti agar dirinya tak dibunuh.

Putin diyakini mengalami ketakutan akan adanya kudeta dari kepala militer negaranya.

Pasalnya, ia telah memecat 8 jenderal senior atas kegagalan menguasai Ukraina.

Sosok yang diyakini mirip Putin dilaporkan berperan sebagai sang presiden saat pertemuan di Kremlin.

Baca Juga: Penuhi Permintaan Erdogan, Rusia Bakal Bantu Evakuasi Warga Asing yang Terjebak di Mariupol

Ia juga berperan sebagai pengecoh, ketika Putin yang asli bergerak.

Sosok pengganti tinggal di kompleks kepresidenan dan dilatih berjalan seperti Putin.

“Kami mengetahui bahwa Putin sangat paranoid atas keselamatannya, dan gerakan ini menunjukkan betapa seriusnya ia menanggapi ancaman terhadap hidupnya,” ujar sumber intelijen dilansir Daily Star.

“Tim pelindungnya memastikan makanannya selalu diperiksa, tak ada satu pun yang bisa mendekatinya tanpa izin. Tetapi mantan kepala staf, jenderal, dan juga operator FSB akan mengetahui kelemahan dari sistem ini,” tambahnya.

Sumber itu mengaku, dirinya tak akan kaget jika mendengar pada beberapa bulan mendatang akan tewas dan alasannya adalah serangan jantung atau sakit jangka panjang.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Mengamuk, Akibat Korea Selatan Mengaku Mampu Luncurkan Serangan ke Korea Utara

“Saya ragu mereka akan mengakuinya sebagai kudeta internal,” katanya.

Diketahui, adanya kekhawatiran di antara komandan senior Rusia mengenai arah dari penyerangan ke Ukraina dan dampaknya terhadap ekonomi.

Setelah lebih dari sebulan melakukan penyerangan ke Ukraina, Rusia hingga kini belum juga mencapai keberhasilan.

Mereka bahkan memutuskan mundur dari sejumlah kota tempat bertempur.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x