Kompas TV advertorial

GPDRR 2022: Forum PBB yang Akan Dilaksanakan di Bali

Kompas.tv - 29 Maret 2022, 19:35 WIB
gpdrr-2022-forum-pbb-yang-akan-dilaksanakan-di-bali
Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam GPDRR 7th yang akan diselenggarakan di Provinsi Bali. (Sumber: Dok. Kominfo)
Penulis : Adv Team

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Rencananya forum tersebut akan diselenggarakan di Bali pada 23-28 Mei 2022. 

Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menjelaskan tentang forum GPDRR. Raditya menjelaskan bahwa forum ini dilaksanakan dua tahun sekali. 

"GPDRR adalah forum multi-pemangku kepentingan dua tahunan yang diinisiasi oleh PBB untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dalam PRB," tutur Raditya dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).

Lebih lanjut, Raditya menjelaskan, GPDRR mendorong kolaborasi antara pemerintah dan stakeholder terkait. Tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan pengurangan risiko bencana. 

"GPDRR memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," tuturnya.

Baca Juga: Sejarah Diplomasi Kebencanaan Indonesia: Dulu Peserta, Kini Tuan Rumah Konferensi GPDRR 2022

Hasil dari GPDRR akan menjadi pertimbangan dalam Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan (HLPF) yang diadakan setiap tahun pada bulan Juli. 

"Sehingga berkontribusi pada implementasi dan pemantauan berdasarkan informasi risiko dari agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan," tambah Raditya.

Sementara itu, Ketua Tim Bidang Substansi GPDRR 2022, Suharso Monoarfa mengatakan forum kebencanaan ini mengingatkan masyarakat Indonesia dan dunia terkait pentingnya mitigasi bencana. Terlebih di tengah pandemi Covid-19. 

Suharso juga menambahkan bahwa penyelenggaraan GP2022 juga bertujuan untuk memperkuat keterlibatan seluruh pemangku kepentingan atau kolaborasi dalam pengelolaan manajemen risiko bencana.

"Dan bagaimana membangun sistem pengurangan risiko bencana yang lebih kuat kedepannya," tutup Suharso.

(nay)



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x