WASHINGTON, KOMPAS.TV - Rusia menggunakan rudal hipersonik dalam invasinya ke Ukraina, kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin (21/3/2022), seperti dilansir CNN, Selasa (22/3/2022).
"Dan jika Anda perhatikan, (Rusia) baru saja meluncurkan rudal hipersonik, karena itu satu-satunya hal yang dapat mereka gunakan dengan kepastian mutlak," kata Biden.
"Itu adalah senjata konsekuensial ... hampir tidak mungkin untuk menghentikannya. Tentu saja ada alasan mengapa mereka menggunakannya."
Tetapi intelijen Inggris dan bahkan menteri pertahanan Biden sendiri meremehkan penggunaan rudal Kinzhal yang diluncurkan dari udara oleh Rusia.
"Saya tidak akan melihatnya sebagai pengubah permainan," kata Menhan AS Lloyd Austin seperti dilaporkan CNN.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, rudal Kinzhal sebenarnya hanyalah versi luncur udara dari rudal balistik jarak pendek Iskander (SRBM), yang berulang kali digunakan Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Apa yang menghebohkan dari rudal hipersonik? Simak penjelasan berikut, seperti dilaporkan CNN, Selasa.
Pertama, penting untuk memahami terminologinya. Pada dasarnya, semua rudal adalah hipersonik, yang berarti mereka bergerak setidaknya lima kali kecepatan suara.
Hampir semua hulu ledak yang dilepaskan dari peluru kendali, di atmosfer akan mencapai kecepatan hipersonik saat menuju sasarannya. Ini bukan teknologi baru.
Apa yang dikerjakan kekuatan militer dunia sekarang, yaitu Rusia, China, AS, dan Korea Utara adalah kendaraan luncur hipersonik atau Hypersonic Glide Vehicle (HGV).
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Rusia dan China, Amerika Serikat Genjot Pengembangan Rudal Hipersonik
Sumber : Kompas TV/CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.