Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Uni Eropa Resmi Tutup Wilayah Udaranya dari Seluruh Maskapai Milik Rusia

Kompas.tv - 28 Februari 2022, 02:05 WIB
uni-eropa-resmi-tutup-wilayah-udaranya-dari-seluruh-maskapai-milik-rusia
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara selama konferensi pers usai KTT Luar Biasa Uni Eropa membahas Ukraina di Brussels, Jumat, 25 Februari 2022. Von der Leyen mengatakan Uni Eropa menutup wilayah udaranya untuk maskapai Rusia dan akan mendanai pasokan senjata ke Ukraina. (Sumber: Olivier Hoslet, Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Kepala eksekutif Uni Eropa mengatakan mereka menutup wilayah udaranya untuk maskapai Rusia, mendanai pasokan senjata ke Ukraina dan melarang beberapa media pro-Kremlin dari beroperasi di Uni Eropa, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir Associated Press, Minggu (27/2/2022) malam, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels mengatakan, "Untuk pertama kalinya, Uni Eropa akan membiayai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan lainnya ke negara yang sedang diserang."

Von der Leyen menambahkan, “Kita menutup wilayah udara Uni Eropa untuk Rusia. Kita (juga) mengusulkan larangan terhadap semua pesawat milik, terdaftar atau dikendalikan Rusia. Pesawat-pesawat ini tidak akan lagi dapat mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah Uni Eropa.”

Von der Leyen juga mengatakan Uni Eropa akan melarang mesin media Kremlin, yaitu Russia Today dan Sputnik, yang keduanya milik negara, sekaligus anak perusahaannya.

"Mereka tidak akan lagi dapat menyebarkan kebohongan mereka untuk membenarkan perang Putin dan menabur perpecahan dalam persatuan kita.”

Baca Juga: Mengejutkan, Putin Perintahkan Pasukan Penangkal Strategisnya, Termasuk Senjata Nuklir Siaga Penuh

Menhan Rusia Sergei Shoigu, kiri, Presiden Vladimir Putin, tengah, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, kanan. Putin memerintahkan pasukan penangkal strategis Rusia ke tugas tempur khusus atau bersiaga penuh, seperti dilansir RIA Novosti, Minggu (27/2/2022). Pasukan penangkal strategis Rusia dirancang untuk mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya, serta untuk mengalahkan agresor, termasuk dalam perang dengan penggunaan senjata nuklir. (Sumber: Toronto Star Canada)

Von der Leyen menambahkan Uni Eropa juga akan menargetkan Presiden Belarus Alexander Lukashenko karena mendukung kampanye militer Rusia yang meluas di Ukraina.

“Kami akan memukul rezim Lukashenko dengan paket sanksi baru,” katanya.

Uni Eropa hari Jumat juga sepakat membekukan aset Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov beserta sanksi lainnya atas invasi ke Ukraina, seperti dikatakan Menlu Latvia yang dilansir Associated Press, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Sanksi Tak Cukup Hentikan Rusia, China Diyakini Bakal Bantu untuk Hindari Hukuman

Keputusan untuk membekukan aset Putin dan Lavrov menunjukkan kekuatan Barat bergerak ke arah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam upaya menghentikan invasi Rusia ke Ukraina dan mencegah terjadinya perang besar di Eropa.

Tetapi belum jelas seberapa parah kedua pria itu akan terluka oleh tindakan pembekuan aset pribadi, atau apakah tindakan tersebut hanya simbolis belaka.

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x