Rampung Seluruhnya, Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Manado-Bitung

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung di seksi Danowudu-Bitung dengan ruas jalan sepanjang 13,5 kilometer.

"Dengan demikian seluruh Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer tuntas dan siap dimanfaatkan untuk mendukung seluruh aktivitas masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara," kata Presiden di Kota Bitung, Sulut, Jumat (25/2/2022), yang disiarkan langsung di kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Jalan tol tersebut memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung yang sebelumnya 1,5 jam sampai 2 jam menjadi sekitar 35 menit. Hal ini diketahui usai Presiden Jokowi beserta rombongan berkesempatan langsung menggunakan Jalan Tol Manado-Bitung setelah melanjutkan rangkaian kunjungan kerja dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Presiden menempuh jarak Manado-Bitung didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey beserta jajaran menteri seperti  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Tadi saya meniti 35 menit, tapi enggak ngebut. Kalau ngebut saya kira 30 menit sampai," ujar Presiden Jokowi

Baca Juga: Pelaku Industri Tak Minat Pakai Jalan Tol Manado-Bitung

Dengan pemangkasan waktu tempuh tersebut, Presiden meyakini Jalan Tol Manado-Bitung tak hanya mempermudah mobilitas orang dari Manado ke Bitung, tapi juga pengiriman logistik serta mobilitas barang dari Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung.

Gubernur Sulut dalam sambutannya pun menyampaikan, rampungnya pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung akan membantu pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

"Ini bukti bahwa Pak Presiden dan pemerintah pusat betul-betul membangun dari timur sampai ke barat. Dan tentunya seperti saat ini Pak, walaupun Covid, Sulawesi Utara pertumbuhan ekonominya naik terus. Tahun 2021 kita 4,17 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara," tutur Gubernur Olly.

Angka pertumbuhan ekonomi Sulut tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia 2021 yang berada pada 3,69 persen.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III, Pengamat Minta Presiden Jokowi Bertindak