JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa susulan di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) telah terjadi 15 kali sejak gempa pertama terjadi pada Jumat (25/2/2022) pagi.
Pernyataan itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers yang dipantau secara daring.
"Hingga pukul 10.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 15 kali gempa susulan. Dengan magnitudo bervariasi paling besar magnitudo 4,2," kata Dwikorita.
Ia menjelaskan, sebelum terjadinya gempa utama yang berkekuatan magnitudo 6,2, sempat didahului satu kali gempa pendahuluan dengan magnitudo 5,2.
Menurut data BMKG, gempa yang terjadi di Pasaman Barat, Sumbar, memiliki tipe II, yaitu jenis gempa yang diawali dengan gempa pembuka (foreshocks).
"Kemudian, terjadi gempa utama (mainshocks) dan diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks)," kata Dwikorita.
Baca Juga: Gempa Guncang Pasaman Barat, Bangunan SD 19 Kinali Ikut Rusak
Oleh karena itu, terkait potensi gempa susulan yang masih akan terjadi pihaknya merekomendasikan masyarakat untuk tetap tenang.
"Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkapnya.
Selain itu, BMKG meminta seluruh masyarakat untuk menghindari bangunan yang rusak dan tebing.
"Mohon menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa, terutama juga menghindari tebing atau lereng karena gempa susulan berpotensi pula mengakibatkan runtuhnya batuan atau mengakibatkan longsor," ujarnya.
"Periksa dan pastikan tempat tinggal tahan gempa ataupun tidak ada keruskaan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Baca Juga: Gempa Guncang Pasaman Barat, Surono: Rumah Adat di Sumbar Sudah Didesain dengan Tahan Gempa tapi...
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.