Kompas TV nasional sosial

Survei Indikator: Mayoritas Warga Indonesia Setuju Vaksin Booster dan PTM

Kompas.tv - 20 Februari 2022, 16:26 WIB
survei-indikator-mayoritas-warga-indonesia-setuju-vaksin-booster-dan-ptm
Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Sumber: Kompastv/Ant/Akbar Nugroho Gumay)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Mayoritas warga negara Indonesia setuju dengan pemberian vaksin booster dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Hal itu merupakan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilaksanakan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022, dengan total jumlah responden sebanyak 626 orang.

Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 50,7 persen responden menyatakan setuju dengan pemberian vaksin booster.

Sementara, responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10,8 persen. Jika dijumlahkan, mayoritas atau 61,5 persen setuju/sangat setuju dengan pemberian vaksin booster.

“Yang sangat tidak setuju 6,4 persen, dan yang tidak setuju 25,8 persen. Jadi cukup banyak juga yang tidak setuju, tapi mayoritas setuju dengan program vaksin booster,” kata Rizka Halida, peneliti senior Indikator Politik Indonesia, saat merilis hasil survei online bertajuk Sikap Publik terhadap Omicron, Vaksin Booster, PTM, dan Protokol Kesehatan, Minggu (20/2/2022).

Baca Juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia: Warga Taat Prokes Cenderung Puas terhadap Kinerja Presiden

Menurut Rizka, terjadi dinamika hasil survei jika dibandingkan dengan survei tentang vaksinasi booster yang dilaksanakan secara tatap muka pada Desember 2021.

“Di Desember 2021, mayoritas, 54,8 persen tidak setuju dengan kebijakan vaksin booster. Sementara yang setuju masih 41,7 persen,” imbuhnya.

Sementara, terkait vaksinasi untuk anak berusia 3 hingga 12 tahun, ada 42,4 persen yang setuju vaksin untuk anak, dan yang sangat setuju 6,2 persen.

Jika dijumlahkan, total responden yang setuju dan sangat setuju mencapai 48,6 persen.

Sedangkan jumlah responden yang tidak setuju sebanyak 34,6 persen, dan yang sangat tidak setuju ada 10,4 persen.

“Sekitar 45,1 persen tidak atau sangat tidak setuju, dan 48 persen setuju atau sangat setuju.”

Jika dibandingkan dengan survei tatap muka pada Desember 2021, pada saat itu mayoritas tidak setuju dengan pemberian vaksin untuk anak.

Ada 63,2 persen yang tidak atau sangat tidak setuju pada Desember 2021. Sementara yang setuju atau sangat setuju hanya 34,2 persen.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x