Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Penjelasan Indomaret soal Dugaan Penimbunan Minyak Goreng di Pringsewu

Kompas.tv - 16 Februari 2022, 11:41 WIB
penjelasan-indomaret-soal-dugaan-penimbunan-minyak-goreng-di-pringsewu
Ilustrasi minyak goreng (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada awal pekan ini, media sosial diramaikan dengan beredarnya video sidak anggota DPRD Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, ke salah satu gerai Indomaret. Namun saat disidak, anggota DPRD bersama Satpol PP menemukan ada sejumlah kardus berisi minyak goreng yang tidak di pajang di rak toko.

Sidak tersebut dilakukan pada Senin (14/2/2022).  Dalam video yang beredar, terlihat kardus dan kotak biru berisi minyak goreng merk Sovia kemasan 1 liter, yang disimpan di luar toko Indomaret.

Salah satu pegawai toko mengatakan, minyak goreng itu tidak dijual karena akan digunakan untuk menggoreng produk makanan Yummy Fried Chicken. Makanan tersebut juga akan dijual di Indomaret.

Namun, netizen ramai menduga jika minyak goreng tersebut untuk ditimbun. Pihak Indomaret pun buka suara.

Baca Juga: Kemendag Minta Tokped hingga Shopee Take Down Penjual Minyak Goreng di Atas HET

Marketing Director PT Indomarco Prismatama Darmawi Alie mengatakan, minyak goreng tersebut sengaja disimpan di dekat dapur di area gerai, karena akan digunakan untuk menggoreng makanan lain. Sesuai dengan pernyataan pegawai Indomaret Pringsewu.

"Minyak goreng tersebut tidak untuk dijual karena peruntukannya untuk menggoreng ayam Yummy Fried Chicken sebagaimana yang ditemukan pada sidak 14 Februari 2022," kata Darmawi seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Darmawi menjamin, Indomaret tidak melakukan penimbunan minyak goreng dan terus mengikuti kebijakan pemerintah mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp14.000 per liter.

Baca Juga: Diduga Ada Penimbunan Minyak Goreng Dinas Perdagangan Akan Sidak Distributor

"Prinsip bisnis yang kami lakukan adalah produk minyak goreng dikirim dari distributor dan kemudian kami teruskan ke gerai-gerai Indomaret untuk dijual langsung ke konsumen akhir," ujar Darmawi.

"Kemudian untuk persediaan di gerai ini sangat tergantung dari kiriman pasokan distributor, gudang di gerai Indomaret juga sangat terbatas sehingga tidak mungkin ada penimbunan dan kami tidak terbersit sedikit pun untuk menahan minyak goreng," katanya.

Pada hari saat sidak dilakukan, Indomaret yang terletak Jalan Jenderal Sudirman, Pringsewu, itu membutuhkan  minyak goreng 66 liter, yang terdiri dari 32 liter stok toko Jenderal Sudirman dan 22 liter stok toko Jalan Ahmad Yani. Namun saat itu stok yang baru datang hanya 12 liter.

Baca Juga: Minyak Goreng Kemasan Langka, Jualan Minyak Goreng Ramai dimedia Sosial

Kemudian, saat anggota DPRD Pringsewu meminta karyawan untuk menjual minyak goreng tersebut, hal itu tidak bisa dilakukan.

"Secara sistem di komputer kasir, minyak goreng tersebut tidak bisa dijual sehingga penjualan secara manual dan tersisa 8 pouch. Telah dilakukan koordinasi dengan Disperindag Kabupaten Pringsewu dan dijelaskan bahwa stok di toko benar dipergunakan untuk keperluan menggoreng ayam dan tidak untuk ditimbun," ujarnya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x