Kompas TV nasional kesehatan

Berbeda dengan Delta, Ternyata Ini Gejala Omicron yang Banyak Dialami Pasien Positif Covid-19

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 07:38 WIB
berbeda-dengan-delta-ternyata-ini-gejala-omicron-yang-banyak-dialami-pasien-positif-covid-19
Gejala Omicron yang banyak dialami pasien positif Covid-19 adalah nyeri dan gatal pada tenggorokan. (Sumber: Tribunstyle)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gejala Omicron yang banyak dialami pasien positif Covid-19 adalah nyeri dan gatal pada tenggorokan.

Disampaikan Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), kesimpulan tersebut didapat dari persentase keluhan pasien di tempatnya bekerja.

Dokter Erlina mengatakan, di RSUP Persahabatan, sebanyak 63 persen pasien Omicron memiliki gejala batuk kering dan 54 persen nyeri tenggorokan.

Sedangkan gejala mudah letih memiliki angka sebesar 54 persen.

Menurut dr. Erlina, virus ini banyak berkembang di saluran napas bagian atas, sedangkan Delta berada di saluran napas bagian bawah dan paru-paru.

"Jadi sekitar 70 kali lebih banyak terjadi replikasi di saluran napas makanya gejala yang khas itu nyeri tenggorokan, gatal di tenggorokan, batuk dan hidung tersumbat, jarang sekali yang sesak napas," ujar dr. Erlina seperti diwartakan Antara, Jumat (4/2/2022).

Menurutnya, gejala Omicron tersebut amat jauh berbeda dengan varian Delta yang banyak mengeluhkan sesak napas.

"Beda sekali dengan Delta, Delta demam dan sesak napas karena banyak berkembang di paru-parunya," lanjutnya.

Selain batuk kering, nyeri tenggorokan dan mudah lesu, gejala umum yang dapat dijumpai pada varian Omicron adalah pilek/hidung tersumbat (27 persen).

Baca Juga: Kerap Disebut sebagai Gejala Covid-19 Varian Omicron, Sebetulnya Apa Itu Masuk Angin?

Lalu, sakit kepala (36 persen), demam (18 persen), dan nyeri perut (5 persen). Sedangkan pasien yang tidak bergejala sekitar 35 persen.

Bahkan, menurut dr. Erlina, gejala omicron cenderung dikatakan cukup ringan sehingga banyak yang mengabaikan dan menganggapnya sebagai flu biasa.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika sudah menemukan beberapa gejala di atas agar teridentifikasi positif Covid-19 atau tidak.

"Kalau orang cenderung menganggapnya flu, dia akan abai dengan protokol kesehatan, kalau terkonfirmasi langsung berjaga-jaga dan langsung isoman. Jadi segeralah ke puskesmas, sebaiknya memang kita mengetahui bila ada keluhan bahkan walau hanya serupa flu," kata dr. Erlina.

Terlebih, penularan Omicron dapat berkali-kali lebih cepat dibandingkan dengan Delta. Meskipun pemulihannya cenderung lebih cepat dibandingkan dengan varian lain.

Kendati demikian, dr. Erlina menyarankan pasien positif Covid-19 varian Omicron untuk tetap melakukan isolasi selama 10 hari.

"Karena gejala ringan, pemulihannya bisa lebih cepat. Jadi hari kelima sampai hari ketujuh biasanya sudah pulih dan sudah negatif. Tapi dari pedoman kita, baik itu Delta atau Omicron yang tanpa gejala, masa isolasinya tetap 10 hari," katanya.

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Capai 3.161, Mayoritas Pelaku Perjalanan Luar Negeri



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x