Kompas TV olahraga kompas sport

PSSI Minta Pemain Liga 1 Disuntik Vaksin Booster demi Antisipasi Badai Covid-19

Kompas.tv - 1 Februari 2022, 21:19 WIB
pssi-minta-pemain-liga-1-disuntik-vaksin-booster-demi-antisipasi-badai-covid-19
Ilustrasi. Menpora Zainudin Amali (kanan), Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melakukan rapat persiapan uji coba penonton di Liga 1 dan Liga 2, Senin (6/12/2021). Mochamad Iriawan meminta pemerintah memberi vaksin booster kepada para pemain Liga 1. (Sumber: kemenpora.go.id)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, meminta para pemain Liga 1 Indonesia 2021/22 diberi vaksin booster untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Vaksin dosis ketiga ini dipandang penting bagi jalannya liga.

Klub-klub Liga 1 diketahui tengah diterjang badai Covid-19 belakangan ini. Per 1 Februari 2022, ada 68 orang dari 12 klub Liga 1 2021-22 yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Terbaru, sebanyak 24 kasus terdeteksi di Madura United. Klub berjuluk Laskar Sapeh Kerrap ini pun mesti menunda pertandingannya lawan Persipura Jayapura yang sedianya dijadwalkan pada Selasa (1/2/2022).

Seiring merebaknya kasus, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku pihaknya telah meminta kepada pemerintah agar para pemain Liga 1 diberi vaksin booster.

Baca Juga: Jelang PSM vs Persib, Kedua Tim Desak LIB Segera Atasi Masalah Covid-19 di Liga 1

Menurutnya, kendati diterpa badai Covid-19, Liga 1 tetap bisa dijalankan asal klub menaati secara ketat protokol kesehatan yang ada.

“Saya juga sudah meminta kepada pemerintah melalui Menpora agar pemain dan ofisial diberikan vaksin ketiga (booster). Ini penting bagi pemain dan untuk keselamatan semua,” kata Iriawan saat dihubungi KOMPAS.TV, Selasa (1/2).

Di lain sisi, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku pihaknya akan terus mengevaluasi situasi wabah Covid-19 dalam gelaran Liga 1 di Bali.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri selama ini menerapkan sistem bubble-to-bubble untuk mencegah penularan virus.

Sistem bubble-to-bubble artinya pergerakan pemain dan staf dibatasi, yakni sebatas dibolehkan bepergian dari hotel ke tempat latihan dan dari hotel ke tempat pertandingan

“Semua harus bekerja sama. PSSI, PT LIB , klub, dan pemain. Kalau bubble-to-bubble tidak dilaksanakan dengan baik, ya percuma saja PSSI dan PT LIB teriak-teriak agar taat prokes,” imbuh Iwan Bule.

Para pemain dan staf yang positif Covid-19 saat ini dilaporkan sedang diisolasi di hotel.

Menurut Iwan, rata-rata pemain yang positif tidak menunjukkan gejala. Kondisinya mereka terus dipantau oleh tim dokter.

Baca Juga: Liga 1 Diterjang Badai Covid-19, Ketum PSSI: Sistem Bubble-to-Bubble Harus Diterapkan Serius


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x