Kompas TV olahraga kompas sport

Liga 1 Diterjang Badai Covid-19, Ketum PSSI: Sistem Bubble-to-Bubble Harus Diterapkan Serius

Kompas.tv - 1 Februari 2022, 20:13 WIB
liga-1-diterjang-badai-covid-19-ketum-pssi-sistem-bubble-to-bubble-harus-diterapkan-serius
Ilustrasi. Pembukaan pertandingan Persipura Jayapura vs PSIS Semarang di pekan ke-16 BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (11/12/2021). Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut sistem bubble-to-bubble dan protokol kesehatan wajib diterapkan secara serius menyusul merebaknya Covid-19 di klub-klub Liga 1. (Sumber: Dok. Liga Indonesia Baru )
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gelaran putaran kedua Liga 1 Indonesia 2021/22 di Bali diterjang badai Covid-19.

Terkini, 24 orang di Madura United dikonfirmasi positif mengidap virus Corona tersebut.

Kejadian itu menambah panjang daftar kasus positif yang ada di klub-klub Liga 1. Sebelumnya, sejumlah klub telah melaporkan kasus-kasus positif.

Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan pun menanggapi wabah Covid-19 yang semakin merebak di klub Liga 1.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan bahwa protokol kesehatan harus diterapkan secara serius.

Menurutnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah menerapkan sistem bubble-to-bubble untuk gelaran Liga 1 di Bali.

Sistem bubble-to-bubble artinya pergerakan pemain dan staf dibatasi, yakni sebatas dibolehkan bepergian dari hotel ke tempat latihan dan dari hotel ke tempat pertandingan.

“Ini harus dilakukan dengan serius dan prokes (protokol kesehatan) yang ketat. Sebab, Omricon kini sedang menerjang semua provinsi termasuk Pulau Bali,” kata Iwan Bule saat dihubungi KOMPAS.TV, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: 68 Orang di Liga 1 Positif Covid-19, LIB: Tingkat Kesembuhan Pemain Bervariasi

Walaupun Covid-19 semakin merebak, Iwan Bule mengaku tidak akan mengubah sistem penyelenggaran Liga 1 di Bali.

Menurutnya, yang diperlukan saat ini adalah kepatuhan ketat terhadap protokol kesehatan.

“Kalau bicara Covid-19 varian Omricon, di mana pun sekarang ada. Tidak hanya di Bali, tetapi juga di daerah lain. Yang paling penting saat ini adalah prokes dan jaga kesehatan bersama-sama,” lanjutnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x