Kompas TV nasional berita utama

Jokowi Blak-Blakan Ungkap Alasan Pakai Sarung di Acara PBNU: Saya Ikut Syuriyah

Kompas.tv - 31 Januari 2022, 11:58 WIB
jokowi-blak-blakan-ungkap-alasan-pakai-sarung-di-acara-pbnu-saya-ikut-syuriyah
dalam Pengukuhan Besar dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Senin (31/1/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo blak-blakan mengatakan lebih ingin mengikuti syuriyah ketimbang tanfidziyah.

Hal tersebut diceritakan Presiden Jokowi saat dirinya meminta pendapat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno perihal pakaian yang akan digunakan dalam Pengukuhan Besar dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

“Tadi malam saya bingung, bertanya ke Pak Menteri Sekretaris Negara, Pak Menteri, besol pakaian apa?” tanya Presiden Jokowi kepada Mensesneg Pratikno.

Kemudian, kata Presiden Jokowi, Mensesneg Pratikno menuturkan jika syuriyah menggunakan sarung dan tanfidziyah memakai celana Panjang.

“Saya sampaikan ke Pak Menteri, saya ikut syuriyah saja, pakai sarung,” ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ke Balikpapan, Presiden Jokowi Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU hingga Pimpin Ratas Virtual PPKM

Lebih lanjut dalam keterangannya, Presiden Jokowi atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus PBNU masa khidmat tahun 2022-2027 di bawah kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan Ketua PBNU Bapak Kyai Haji Yahya Staquf.

“Terima kasih ata kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan dalam menjaga Pancasila,” kata Presiden Jokowi.

“Pandangan Hubbul Wathon Minal Iman juga NKRI harga mati telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa, NU setelah terus menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi dan kebangsaan,” tambah Presiden Jokowi.

Bagi Presiden Jokowi, NU tidak hanya dapat menunjukkan wajah islam, tapi juga wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia.

Baca Juga: PBNU Resmi Bikin Kantor di Ibu Kota Negara yang Baru, Gus Yahya: Mumpung Belum Padat

Termasuk, mampu menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain.

“Semua ini telah membuat Indonesia menjadi bangsa bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain,” ujarnya.

“Sekali lagi atas nama masyarakat bangsa dan negara saya menyampaikan terima kasih kepada para Kyai dipunyai dan seluruh keluarga besar NU atas kontribusinya selama ini, kini, dan nanti,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x