Sang Perempuan Samin (3)

Seperti perempuan petani pada umumnya, Gunarti melakoni perannya sebagai istri dari Kukuh dan ibu dari tiga anak. Pekerjaan sehari-harinya juga seperti perempuan lain, domestik dan bekerja garapan di ladang.

Keprihatinannya pada anak-anak Sedulur Sikep dimulai pada tahun 1993, di mana mereka sering diejek dan dicap aneh karena tidak bersekolah formal. Perempuan kelahiran Kudus ini membulatkan tekadnya dan pilihan hatinya untuk mendidik sendiri anak-anak sedulur sikep yang mau ikut.

Anak-anak bisa belajar apa saja di bangunan yang bernama "Omah Kendeng" di lereng Pegunungan Kendeng. Baca, tulis, hingga kesenian gamelan diajarkan Gunarti yang membuka diri bagi pengajar simpatisan yang berasal dari luar Sedulur Sikep.