Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Harga Minyak Goreng di Kulon Progo Masih Rp21 Ribu per Liter

Kompas.tv - 25 Januari 2022, 19:32 WIB
harga-minyak-goreng-di-kulon-progo-masih-rp21-ribu-per-liter
Ilustrasi - Harga minyak goreng di tingkat pengecer dan pasar rakyat di Kabupaten Kulon Progo masih tinggi. (Sumber: Antara)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

KULON PROGO, KOMPAS.TV – Harga minyak goreng di tingkat pengecer dan pasar rakyat di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, masih tinggi.

Disebutkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo, harganya berkisar antara Rp19.000 sampai Rp21.000 per liter meski sudah ada operasi pasar minyak goreng pada Jumat (21/1/2022).

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo Sudarna mengatakan, setelah digelarnya operasi pasar minyak goreng tersebut, antrean warga yang ingin membeli minyak goreng di toko-toko ritel sudah tidak ada.

"Harga minyak goreng di tingkat pengecer dan pedagang pasar rakyat masih tinggi belum ada tanda-tanda penurunan meski sudah ada operasi pasar. Berdasarkan hasil pemantauan petugas, saat ini harga minyak goreng di masyarakat dan pasar rakyat berkisar Rp19.000 sampai Rp21.000," terang Sudarna, Selasa (25/1/2022), seperti dikutip dari Antara.

Ia mengungkapkan, Kulon Progo mendapat alokasi 6.000 liter dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY.

Namun, operasi pasar minyak goreng ini hanya menyasar desa-desa dan Pedagang Kreatif Lapangan Alun-alun Wates karena harus membayar terlebih dahulu, baru dipasok.

Dari berbagai elemen dan instansi yang ditawari kerja sama melakukan operasi pasar minyak goreng, hanya pemerintah desa yang sanggup membayar awal.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Turun,Pedagang Di Pasar Tradisional Merugi

Adapun operasi pasar minyak goreng digelar di Desa Kembang dan Donomulyo (Kecamatan Nanggulan), Desa Srikayangan (Sentolo), Sidorejo (Lendah), Desa Jangkaran (Temon) dan PKL Alun-alun Wates.

"Untuk mendapat alokasi minyak goreng itu, harus membayar terlebih dahulu, sehingga hanya ada beberapa desa yang sanggup membayar dahulu, baru dipasok," ungkapnya.

Sudarna menilai, toko ritel berani menjual murah minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter karena mereka mendapat subsidi Rp3.000 per liter dari pemerintah, berbeda dengan pedagang dan pengecer minyak goreng di masyarakat.

"Stok minyak goreng sebenarnya aman. Tapi yang membuat resah itu ada dua harga, yakni yang dijual di toko ritel dengan harga minyak yang dijual pedagang pasar rakyat dan pengecer," ujarnya.

Terkait hal ini, Martiyem, salah satu warga Sentolo, mengharapkan ada kebijakan khusus supaya harga kembali ke semula.

"Saat ini warga sudah susah untuk bertahan karena adanya pandemi Covid-19, malah ditambah harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan pokok tinggi," katanya.

Baca Juga: Masih Ada Peritel Jual Minyak Goreng di Atas Rp14 Ribu per Liter? Ibu-Ibu Bisa Adukan ke Sini

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x