Kompas TV video vod

Habitat Diganggu, Ratusan Gajah Sri Lanka Terpaksa Mencari Makan di Tempat Pembuangan Sampah Terbuka

Kompas.tv - 17 Januari 2022, 15:43 WIB
Penulis : Edwin Zhan

SRI LANKA, KOMPAS.TV - Habitat yang terus tergerus perkebunan dan  pembangunan, membuat gajah-gajah di Ampara, Sri Lanka Timur, kehilangan lahan tempat mereka mencari makan.

Kondisi ini menggiring gajah-gajah ke tempat pembuangan sampah terbuka.

Akibatnya banyak gajah yang menelan sampah plastik yang bisa menyebakan kematian.

Menurut catatan dokter hewan setempat, paling tidak ada 20 gajah mati karena menelan bahan yang sulit terurai seperti plastik selama delapan tahun terakhir.

Bahkan, dua di antaranya ditemukan mati pada akhir pekan lalu.

Saat pemeriksaan bangkai gajah, ditemukan banyak sampah plastik dalam pencernaannya.

Berdasarkan data satwa setempat, jumlah gajah di Sri Lanka terus berkurang dari 14.000 pada abad 19, kini hanya sekitar 6.000-an gajah; semua terjadi karena semakin berkurangnya habitat alami mereka.

Gajah yang kelaparan kerap memakan sampah plastik atau benda tajam yang mengancam kehidupan mereka.

Selain itu tak jarang, gajah memasuki permukiman dan berakhir dibunuh oleh warga hingga pemburu liar karena dianggap merusak tanaman di kebun mereka.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Sri Lanka mulai menggencarkan mendaur ulang sampah plastik, terutama di zona satwa liar.

Namun upaya ini belum dilakukan sepenuhnya, masih saja ditemukan ada gajah mati karena memakan sampah plastik.

Saat ini, ada 54 tempat pembuangan sampah terbuka di zona satwa liar di Sri Lanka, dengan sekitar 300 gajah yang berkeliaran.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x