Kompas TV nasional agama

Di Hadapan Dubes Mesir, Ketum PBNU Gus Yahya Bilang soal Dunia yang Sedang Alami Masalah

Kompas.tv - 12 Januari 2022, 10:24 WIB
di-hadapan-dubes-mesir-ketum-pbnu-gus-yahya-bilang-soal-dunia-yang-sedang-alami-masalah
Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sulthan (kiri) bersama Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) saat pertemuan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (11/1/2022) (Sumber: NU Online)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya menyebut Mesir sebagai sahabat atau sekutu terdekat dengan NU.

Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sulthan di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Selasa sore (11/1/2022)  

"Mesir adalah sekutu alami terdekat bagi NU," ujar Gus Yahya dalam video dilihat KOMPAS TV dari Youtube resmi NU.

Dalam kesempatan itu Gus Yahya juga mengatakan bahwa saat ini dunia sedang dihadapkan dengan beragam isu.

Isu-isu ini, menurut Gus Yahya yang mengharuskan jawaban karena terkait dengan umat Islam dan peradaban.

 "Dunia ini sedang mengalami masalah peradaban besar dan Islam dituntut untuk bisa menyediakan jawaban-jawaban bagi masalah itu," terangnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah tersebut juga menjelaskan terkait kerja sama Mesir dan Indonesia, serta antara Universitas Al-Azhar dengan Nahdlatul Ulama.

"Maka, sangat wajar dan alami Mesir dan Indonesia, Al-Azhar dan Nahdlatul Ulama terus menerus mempererat kerja sama satu sama lain," ujar Gus Yahya.  

Baca Juga: Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Pastikan Gus Yahya Bakal Ditemani Generasi Muda yang Berpengalaman

Mesir Puji NU, Puji Pancasila Indonesia

Pada kesempatan tersebut, Ashraf mengatakan pihaknya menaruh konsentrasi lebih kepada beberapa isu penting di level internasional salah satunya terkait dengan praktik bertoleransi dan memerangi terorisme.

Ashraf berharap, pertemuan tersebut dapat melahirkan pertemuan lainnya guna pembahasan agenda ke depan yang lebih matang. 

 "Kami memiliki target yang sama. Kami memiliki tujuan yang sama. Kami terbuka lebar bagi Indonesia. Sungguh pertemuan yang sangat bermanfaat. Kami bisa berkolaborasi dalam agenda bilateral dan pertukaran ide internasional sangat penting karena kita memiliki nilai yang sama," tutur Ashraf, seperti dikutip di situs resmi NU.

Baca Juga: Saat Kakak Beradik Bertemu, Menag Yaqut dan Gus Yahya Bicara 2022 sebagai Tahun Toleransi

Ashraf menambahkan, Islam di Indonesia sangat kuat. Pihaknya juga mengaku mengagumi konsep Pancasila yang ada di Indonesia. 

Menurutnya, Pancasila merupakan sebuah konsep yang sarat akan nilai keislaman.  

"Yang saya suka di sini adalah konsep Pancasila. Pancasila adalah sebuah konsep yang benar-benar menerjemahkan ide dan nilai Islam yang memiliki tujuan bagaimana bersikap toleransi untuk dapat hidup beriringan dengan orang lain. Inilah hal terpenting," tutur Ashraf.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x