Kompas TV nasional hukum

Update Kasus Ujaran Ferdinand Hutahaean, Bareskrim Polri Minta Keterangan 5 Saksi Ahli Agama

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 23:03 WIB
update-kasus-ujaran-ferdinand-hutahaean-bareskrim-polri-minta-keterangan-5-saksi-ahli-agama
Kabiro Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan Tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tiga hari awal tahun baru 2022 yang mengalami kenaikan. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri meminta keterangan lima saksi ahli agama dalam penyidikan kasus dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA dengan terlapor Ferdinand Hutahaean.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan lima saksi ahli agama tersebut terdiri atas saksi ahli agama Islam, agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Katolik.

Baca Juga: Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Ferdinand Hutahaean Bakal Diperiksa Senin Depan

"Agenda hari ini penyidik Dittipidsiber memeriksa lima orang saksi lagi," kata Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Ramadhan mengatakan penyidikan perkara dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan SARA tersebut masih berproses, sejumlah saksi telah dimintai keterangan di antaranya, saksi pelapor, saksi umum, dan saksi ahli.

Hingga kini, telah dilakukan pemeriksaan saksi sebanyak 15 orang di antaranya 10 saksi ahli dan lima saksi lainnya.

"Penyidik telah memeriksa total sudah ada 15 saksi," kata Ramadhan.

Baca Juga: Kasus Ujaran Kebencian Ferdinand Hutahaean Naik ke Tahap Penyidikan

Adapun kasus yang menjerat Ferdinand Hutahaean ini, penyidik telah menaikkan status perkaranya dari penyelidikan ke penyidikan pada Kamis (6/1/2022).

Penyidik telah mengirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kepada Kejaksaan Agung.

Selain itu, penyidik telah mengirimkan surat panggilan permintaan keterangan sebagai saksi kepada Ferdinand Hutahaean selaku terlapor.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x