Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

PT Indonesian Tobacco Tanggapi Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok

Kompas.tv - 4 Januari 2022, 05:05 WIB
pt-indonesian-tobacco-tanggapi-kenaikan-harga-jual-eceran-rokok
Ilustrasi - Pemerintah menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar rata-rata 12 persen (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar rata-rata 12 persen. Hal ini membuat industri rokok beserta para emiten produsen rokok resmi menghadapi kenaikan Harga Jual Eceran (HJE) rokok, termasuk sigaret, cerutu dan rokok elektrik telah naik per 1 Januari lalu.

Adapun, kenaikan tertinggi terjadi pada Sigaret Putih Mesin golongan I, yakni hingga Rp40 ribu per bungkus.

Terkait hal itu, produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menilai, kenaikan harga rokok yang diberlakukan tahun ini tetap aman bagi bisnis rokok, meski diproyeksikan mengalami penurunan dalam hal volume penjualan.

"Menurut kami bisnis rokok secara volume penjualan tetap akan eksis, jika menurun pun hanya sedikit. Namun dari sisi laba yang akan lebih banyak tertekan secara negatif," ujar Djonny Saksono, Direktur Utama ITIC, Senin (3/1/2021), seperti dilansir dari Kontan.co.id.

Pihak ITIC tidak khawatir dengan kebijakan kenaikan harga rokok tersebut lanataran bukanlah produsen rokok. Selain itu, kenaikan cukai pun tidak berefek apapun pada kinerja bisnisnya di masa depan.

Baca Juga: Resmi Naik, Ini Daftar Harga Rokok Per Batang dan Per Bungkus di 2022

Djonny menegaskan, pihaknya menyediakan tembakau iris yang dibeli oleh konsumen untuk dilinting sendiri menjadi rokok. Peran yang dijalani ITIC ini tidak membuatnya harus menyiapkan strategi maupun siasat khusus dalam menghadapi kenaikan harga rokok dan cukai.

Dengan demikian, ITIC masih terus menjalani rencana bisnis untuk memperluaskan pemasaran produk dan pasar ke Afrika Selatan, Taiwan, India, dan China.

"Jadi, ITIC akan tetap fokus pada peningkatan (menjaga) kualitas produk, peningkatan wilayah distribusi, peningkatan pemerataan distribusi dan peningkatan promosi untuk produk produk kami," lanjut dia.

Sebagai informasi, ITIC menargetkan adanya peningkatan omzet penjualan sebesar 15 persen dan peningkatan laba bersih sebesar 20 persen untuk tahun 2022 ini.

 



Sumber : Kontan.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x