Kompas TV nasional sosial

Merayakan Kepolosan dan Ketulusan Sikap Lewat Buku 'Kisah-Kisah Banser yang Mendebarkan'

Kompas.tv - 3 Januari 2022, 17:16 WIB
merayakan-kepolosan-dan-ketulusan-sikap-lewat-buku-kisah-kisah-banser-yang-mendebarkan
Besar dan tumbuh di kalangan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) membuat Nadhief Shidqi berinisiatif untuk merangkum pengalaman yang dilihatnya secara langsung maupun dari cerita orang-orang di sekitarnya melalui buku bertajuk 'Kisah-Kisah Banser yang Mendebarkan'. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Besar dan tumbuh di kalangan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) membuat Nadhief Shidqi berinisiatif untuk merangkum pengalaman yang dilihatnya secara langsung maupun dari cerita orang-orang di sekitarnya.

Melalui buku bertajuk Kisah-Kisah Banser yang Mendebarkan, Nadhief ingin mengangkat sisi lain Banser yang selama ini dikenal sebagai sosok yang sangar.

Ada 69 cerita ringan di dalam buku setebal 142 halaman yang bisa membuat pembaca tergelak. Salah satunya, cerita berjudul Banser Masuk Surga Duluan.

Baca Juga: Solidaritas Banser Jaga Gereja Saat Misa Natal

Dalam ceritanya, Nadhief menulis demikian,

Dalam sebuah pengajian Gus Muwafiq Yogyakarta bercerita bahwa anggota-anggota Banser kelak akan masuk surga lebih dahulu daripada para kiai.

“Kok bisa? Tanya Gus Muwafiq retoris. Lanjutnya, “Karena kan sudah jadi tugasnya Banser untuk cek lokasi.”

Anekdot itu hanya sebagian kecil yang ditampilkan dalam buku yang disunting Erik Erfinanto ini. Selain kisah-kisah yang menggelitik, ilustrasi karya Muhammad Harir dalam buku ini juga tidak kalah menarik.

Menurut Nadhief, persiapan pembuatan buku ini hanya satu bulan sebelum dirilis pada Desember 2021.

“Kumpulan dari tulisan-tulisan saya selama ini yang saya modifikasi ulang dari sudut pandang orang ketiga,” ujarnya dalam bedah buku di Pondok Pesantren As-Salafiyah Mlangi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (3/1/2022).

Dalam bedah buku ini juga menghadirkan diskusi yang menghadirkan Hasan Basri dan penulis Maria Fauzi.

Menurut Maria, sebagai perempuan juga perlu membaca buku ini untuk membaca apa yang ada di dalam benak sosok Banser.

“Banser terkesan seram, sangat maskulin, tetapi ternyata banser juga manusia, lewat buku ini juga bisa dibaca bagaimana Banser berinteraksi dengan istri dan para kiai,” ucapnya.

Ia merekomendasikan, tulisan tentang Banser juga bisa menampilkan sisi-sisi keberpihakan terhadap perempuan. Misal, pembahasan isu-isu kekerasan seksual bisa dimasukkan ke dalam agenda atau ruang-ruang diskusi Banser.

Baca Juga: Bentuk Toleransi Antar Umat Beragama, Banser Jember Ikut Serta Amankan Jalannya Ibadah Natal

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kata pengantar Kisah-Kisah Banser yang Mendebarkan menuliskan, Banser adalah santri-santri Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan kader inti Gerakan Pemuda Ansor.

Mereka digembleng untuk menjadi pemuda yang berjiwa nasionalis, agamis, berjiwa muda, dan selalu siap sedia memuliakan warga negara Indonesia.

Profil Banser dan karakter-karakter mereka yang luar biasa ini juga seringkali mewujud pada kepolosan sikap dan ketulusan laku.

“Dari sini, hal-hal lucu yang dirayakan pun lahir,” kata Yaqut dalam tulisan pengantar.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x