Kompas TV nasional peristiwa

Para Politikus DPR Soroti Awal 2022 dalam Bayangan Omicron dan Kenaikan Harga Sembako

Kompas.tv - 2 Januari 2022, 06:16 WIB
para-politikus-dpr-soroti-awal-2022-dalam-bayangan-omicron-dan-kenaikan-harga-sembako
Sejumlah tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tampak memeriksa para penumpang di bandara internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan, Rabu (1/12/2021). Pada Rabu, Korea Selatan mengonfirmasi 5 kasus varian Omicron pertama di negara itu. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Memasuki awal tahun 2022 para politikus di DPR menyoroti dua hal yang menjadi keprihatinan bersama yakni pandemi Covid-19 yang belum berakhir bahkan dikhawatirkan terjadi ledakan varian omicron dan kenaikan harga sembako.     

Ketua DPR Puan Maharani mengajak masyarakat untuk semangat menyambut tahun 2022, walaupun Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19. 
 
“Tidak terasa satu tahun telah berlalu, yang artinya sudah hampir dua tahun Indonesia menghadapi krisis Covid-19. Meski begitu, saya berharap masyarakat tetap optimistis bahwa kita bisa cepat keluar dari kondisi pandemi ini,” kata Puan  Jumat (31/12/2021) dikutip dari situs dpr.go.id

Sementara Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR  Said Abdullah memperingatkan pemerintah agar menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat ketat demi meminimalisir penyebaran Covid-19 varian Omicron. Mengendalikan mobilisasi kedatangan dari luar negeri menjadi satu dari beberapa pertimbangan krusial guna menekan dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kenapa Infeksi Omicron Tidak Parah? Penelitian Tunjukkan Omicron Tidak Terlalu Menyerang Paru-Paru

“Kita di penghujung tahun ini juga sudah kebobolan akibat sejumlah kedatangan orang dari luar negeri. Kita harus disiplin pengendalian kedatangan luar negeri, jangan sampai terjadi berbagai tindakan memalukan, seperti kabur dari karantina dengan menyuap petugas, atas nama pangkat dan kedudukan,” kata politikus PDIP ini, Kamis (30/12/2021).

Menurut Said, akibat pandemi Covid-19, persentase tingkat kemiskinan pada akhir tahun 2021 di Indonesia mencapai 10,25 persen. Said berharap pengentasan kemiskinan sekaligus dipadukan oleh penurunan kasus stunting dan reformasi subsidi menjadi bagian besar dari agenda kerja utama pemerintahan pada tahun mendatang.

Sementara Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir justeru prihatin dengan kenaikan harga sembako di tengah kekhawatiran varian omicron.

"Awalnya saya sangat gembira karena di tengah pandemi ini, serapan pajak bisa tercapai 100 persen di akhir tahun ini. Menurut saya ini sangat membanggakan," ujar Hafisz. 

Baca Juga: Harga Sembako Naik, Menteri Pertanian Pastikan Stok Pangan Nasional Aman

Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama, karena sejumlah bahan pokok meroket harganya.

"Baru saja hendak bangkit dan menata perekonomian yang sempat porak poranda akibat pandemi, malah dihadang dengan naiknya harga minyak, telur, cabai, hingga gas elpiji. Kenaikan ini cukup besar pengaruhnya bagi para pelaku usaha yang menggunakan ketiga bahan pokok tersebut," kata Hafsiz, politikus dari PAN.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, memdesak pemerintah hadir dan membantu rakyat, bangkit dari keterpurukan, dengan cara memberikan jaminan ketersediaan maupun harga sembako yang stabil. "Yang punya kekuatan untuk itu hanya pemerintah, karena pemerintah mempunyai kekuatan dan kemampuan yang besar," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x