Tradisi Perayaan Natal di Jepang, Permintaan Ayam Goreng KFC Bakal Membludak

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Jepang mempunyai tradisi Natal dengan menyantap ayam goreng KFC. Tak heran, setiap perayaan Natal, ada pemandangan antrean yang mengular di hampir setiap restoran KFC.

Sayangnya, tradisi tersebut akan dihilangkan sementara seiring aturan pembatasan jarak saat Covid-19. Selain itu, KFC di Negeri Sakura tersebut pada tahun ini meminta konsumen untuk memesan secara daring dan mengambil ayam goreng mereka di jam yang ditentukan, bukan mengantre seperti biasanya.

Untuk itu, KFC Jepang mempromosikan kampanye Natal lebih awal dan menyediakan harga promosi untuk orang-orang yang memesan lebih awal agar tidak perlu berkerumun. Hari-hari jelang Natal adalah pekan penjualan terbesar untuk KFC di Jepang dan tahun ini diharap pemasukan dari perayaan Natal juga tetap menjanjikan.

Meski hanya sekitar 1 persen populasi Jepang beragama Kristen, perayaan Natal menjadi bagian dari semarak liburan akhir tahun di sana.

Baca Juga: PPKM Level 3, Ibadah dan Perayaan Natal Dibatasi 50 Persen dari Kapasitas Gereja

Sejarah

Tradisi menyantap ayam goreng saat Natal ini dimulai pada 1974 setelah kampanye pemasaran oleh KFC yang sangat sukses yang disebut "Kurisumasu ni wa kentakkii!" atau "Kentucky for Christmas".

"Budaya makan di luar jadi lebih lazim untuk keluarga dan anak muda, khususnya perempuan muda seiring pergeseran budaya," kata Profesor Eric C. Rath dari Universitas Kansas yang meneliti topik tersebut, dilansir dari Antara, Rabu (15/12/2021).

Kemudian, tradisi makan ayam goreng ini juga diikuti oleh jaringan toko FamilyMart dan Seven & I Holdings yang menawarkan hidangan khas mereka.

Diketahui, penjualan KFC Jepang saat Natal pada 2019 mencapai rekor 7,1 miliar yen, tapi turun menjadi 6,9 miliar yen pada 2020 di tengah pembatasan jarak dan gelombang kasus Covid-19.

Baca Juga: Tradisi Natal yang Unik dan Aneh di Beberapa Negara, di Jepang Pasti Bikin Kamu Ingin Meniru