Kompas TV bisnis bumn

Erick Thohir: Indonesia Butuh 17,5 Juta Ahli Digital Sampai 2035

Kompas.tv - 13 Desember 2021, 08:15 WIB
erick-thohir-indonesia-butuh-17-5-juta-ahli-digital-sampai-2035
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan. Erick menyebut Indonesia perlu 17,5 juta ahli digital sampai 2035, untuk memenuhi kebutuhan industri yang sudah terdigitalisasi (13/12/2021). (Sumber: Instagram @erickthohir)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Indonesia membutuhkan 17,5 juta ahli digital sampai dengan tahun 2035. Hal itu seiring dengan digitalisasi yang sudah diterapkan ke hampir seluruh sektor usaha.

Menurut Menteri BUMN, peluang ini harus diisi oleh putra-putri bangsa Indonesia, jangan sampai peluang tersebut diisi oleh bangsa lain nantinya.

"Ini yang namanya digital tidak terelakkan, kita membutuhkan 17,5 juta ahli digital sampai 2035," kata Erick seperti dikutip dari Antara, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Produksi Emas dan Tembaga Freeport Naik, Imbas Penyebaran Covid Menurun

"Apalagi kalau kita benchmarking antara Amerika Serikat, China dan Indonesia, jumlah startup Indonesia akan terus tumbuh. Ini merupakan kesempatan," katanya.

Erick mengatakan pihaknya juga mendorong dan memfasilitasi pengembangan industri digital di Indonesia. Salah satunya, ia meminta Telkom membuka secara besar-besaran data center-data center di Indonesia untuk mendukung aktivitas bisnis pengusaha lokal.

Sebelumnya, Erick juga menyampaikan menyatakan saat ini ada 5 BUMN yang berinvestasi pada startup lewat pembentukan venture capital atau modal ventura dengan perusahaan lainnya.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud Cair sampai Desember, tapi Tak Bisa untuk Akses Aplikasi Ini

Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company), untuk jangka waktu tertentu.

Pembiayaan itu dilakukan dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

5 BUMN tersebut adalah Telkom yang berinvestasi di 57 start up, Telkomsel 15, BRI 15, Mandiri Capital 15, serta BNI yang baru memulai.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x