Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Indonesia-Inggris Bakal Bangun Rantai Pasok Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.tv - 24 November 2021, 19:39 WIB
indonesia-inggris-bakal-bangun-rantai-pasok-baterai-kendaraan-listrik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan  menyebut Indonesia dan Inggris berencana membangun rantai suplai baterai kendaraan listrik. (Sumber: Dokumentasi Humas Kemenko Marves)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia dan Inggris berencana membangun rantai suplai baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di masa mendatang. 

Kerja sama, kata dia, dilakukan dalam bentuk joint investment antara Indonesia dan Inggris.

Menurut penjelasannya, melalui kerja sama itu, fasilitas produksi baterai untuk kendaraan listrik akan dibangun di Indonesia maupun Inggris.

"Kemarin Presiden (Jokowi) bicara dengan PM Boris dan saya di situ, kita dorong kerja sama. Itu kita investasi di Inggris dan mereka investasi di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa masuk pada global supply chain tadi," kata Luhut seperti diwartakan Antara, Rabu (24/11/2021). 

Terlebih, lanjut dia, permintaan akan katoda dan material mentah di Eropa dan Inggris diperkirakan akan terus meningkat hingga 2030. 

Sebab itu, dia berharap kerja sama joint investment tersebut bisa menjadi penyuplai dari meningkatnya permintaan katoda dan sel baterai kendaraan listrik di Inggris dan Eropa.

Meski demikian Luhut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait nilai dari rencana investasi tersebut serta kapan pastinya kerja sama itu diimplementasikan. 

Baca Juga: Sudah Tak Sesuai, Peta Jalan Industri Kendaraan Listrik Direvisi, Ada Apa?

Namun hal yang pasti, material baterai kendaraan listrik sampai prekursor baterai akan diproduksi di Indonesia melalui perusahaan joint investment Indonesia-Inggris.

Produksi, kata dia, dilakukan oleh perusahaan joint investment Indonesia-Inggris.

Selanjutnya, material tersebut akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan material untuk perusahaan pabrik katode di Inggris.

Seperti diketahui, sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan besar di Inggris dalam The 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, terdapat komitmen investasi sebesar 9,29 miliar dolar AS yang difokuskan pada investasi hijau.

Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia. 

Diketahui, saat ini Inggris juga tengah mempersiapkan kredit ekspor yang dapat digunakan untuk mendukung kerja sama dengan Indonesia.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Ini Fasilitas Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Indonesia

 



Sumber : Kompas TV/ANTARA


BERITA LAINNYA



Close Ads x