Kompas TV regional peristiwa

Tak Cuma di Unri, BEM Unsri Sebut Ada Dugaan Pelecehan Seksual oleh 2 Dosen

Kompas.tv - 20 November 2021, 19:00 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Komitmen sivitas akademika untuk menyediakan ruang aman bagi mahasiswa khususnya mahasiswa perempuan mendapat tantangan berat.

Tak cuma kasus pelecehan seksual yang menyeret dekan Fisip Universitas Riau sebagai tersangka kini muncul kasus lain di universitas berbeda.

Ketua BEM Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan menyatakan ada dugaan 2 kasus pelecehan oleh 2 dosen berbeda terhadap mahasiswa.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Syafri Harto keluar dari ruang pemeriksaan Polda Riau didampingi sejumlah penasehat hukumnya.

Dosen senior ini hanya tertunduk dan sibuk dengan telepon genggamnya. Ia tak mau menjawab pertanyaan wartawan yang menunggu di luar ruang pemeriksaan.

Baca Juga: Dekan Fisip Unri Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual kepada Mahasiswi

Penyidik Polda Riau menetapkan dekan fisip ini sebagai tersangka setelah memeriksa 18 saksi dan sejumlah barang bukti.

Bukti-bukti dan keterangan saksi membuat polisi yakin, telah terjadi pelecehan yang dilakukan tersangka.

Namun polisi belum memberi keterangan apakah akan menahan tersangka.

Pihak BEM UNRI akan mengkaji peraturan kampus dan akan beraudiensi dengan pimpinan universitas soal status tersangka yang memiliki jabatan fungsional di kampus.

Dugaan pelecehan juga muncul di kampus Universitas Sriwijaya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Badan Eksekutif Mahasiswa menyebut, ada dua dugaan pelecehan terhadap mahasiswi oleh dua dosen berbeda.

Kasus pertama sempat ramai di media sosial sekitar Agustus lalu. Namun kasus tak bisa ditelusuri karena korban ketakutan tak berani mengungkap pelecehan yang menimpanya.

Pihak BEM lalu melacak dan berkomunikasi serta mendapatkan pengakuan dari korban, pengakuan ini dibawa ke rektorat agar diselidiki.

Namun, tak lama setelah melapor ke rektorat muncul lagi laporan dugaan pelecehan dengan korban mahasiswa dan pelaku dosen yang berbeda.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x