Kompas TV regional berita daerah

Pernah Gagal Karena Pandemi, Kembali Sukses Lewat Jamur

Kompas.tv - 9 November 2021, 13:31 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

KLATEN, KOMPAS.TV - Bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19 membuat seorang ibu rumah tangga di Klaten justru meraih kesuksesan. 

Kelompok usaha Omah Jamur yang berada di Dukuh Padangan, Desa Glodogan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini, semua anggotanya adalah ibu-ibu yang dimotori oleh Winarni. Setiap hari kelompok usaha ini mengolah jamur krispi dan olahan lain untuk dipasarkan baik online maupun offline.

Ide awal membuat usaha Omah Jamur ini berawal saat Winarni yang telah belasan tahun menggeluti usaha konveksi terkena dampak pandemi. Bisnis konveksinya selama pandemi tidak ada pesanan sehingga usahanya gulung tikar. Di sisi lain, Winarni melihat potensi desanya, dimana dikenal sebagai penghasil jamur, namun mengalami kesulitan untuk memasarkannya.

Timbul idenya untuk menambah nilai jamur yang dihasilkan warga dengan cara diolah. Iapun lantas mengumpulkan petani jamur dan mengajaknya bekerjasama.

Keunggulan olahan krispi milik Omah Jamur ini yaitu bahan bakunya berasal dari jamur segar yang langsung dipetik dari tempat budidayanya langsung. Dalam sehari, tempat usaha ini dapat mengolah antara 20 hingga 30 kilogram jamur segar. Jamur tersebut ia olah menjadi krispi, pepes, sate, dan lain-lain.

"Selain pemberdayaan warga, kita juga perberdayaan ibu-ibu. warga sekitar suruh kita menanam jamur tiram, pemasarannya nanti kita, kita olah menjadi jamur kryspi dan lain-lain," kata Winarni.

Sementara itu, Kepala Desa Glodogan, Zaenal Abidin, mengaku senang karena persoalan pemasaran jamur selama ini sudah ada solusinya, yaitu dengan dibeli dengan harga tinggi dan diolah menjadi jamur kryspi oleh Omah Jamur.

"Karena memanfaatkan warga Glodogan, biar bisa menambah ekonomi. Ekonomi bangkit setelah pandemi, berusaha untuk menanan jamur tiram. Kurang lebih ada 30 orang petani. Sekali panen kalo pas musimnya bagus kurang lebih bisa 2-3 kuintal. Dulu ada kesulitan memasarkan, setelah kita bentuk menjadi olahan jamur, sekarang kita bisa memasarkan, sekarang kita kekurangan bahan baku," ujar Zaenal Abidin.

Produk aneka jamur yang dihasilkan oleh omah jamur ini, pemasaran dilakukan secara online dan offline yaitu dengan dititipkan di toko oleh-oleh yang ada di Kabupaten Klaten. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yaitu antara Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu per kemasan. Dari usaha Omah Jamur ini, omzet yang didapat Winarni berkisar Rp 20 juta rupiah setiap bulannya.

Dengan keuletan para ibu-ibu yang tidak pantang menyerah ini, meski pandemi belum selesai, namun mereka tetap bisa menghasilkan rupiah untuk mendukung perekonomian keluarga.

#omahjamur #jamurkryspi #klaten

 

 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x