Kompas TV regional peristiwa

Tiru Tren Salam dari Binjai, 50 Batang Pohon Pisang di Lamongan Remuk

Kompas.tv - 2 November 2021, 19:43 WIB
tiru-tren-salam-dari-binjai-50-batang-pohon-pisang-di-lamongan-remuk
Kolase konten viral TikTok Salam dari Binjai. (Sumber: Tiktok/parispernandes_)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

LAMONGAN, KOMPAS.TV - Setidaknya sekitar 50 batang pohon pisang dilaporkan remuk di sawah Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (02/11/2021).

Perusakan batang pohon pisang tersebut dilakukan oleh sembilan anak usia sekolah menengan pertama yang diduga mengikuti tren media sosial "Salam dari Binjai".

Sebanyak lima puluh batang pohon pisang yang rusak itu di lahan miik Sunaji, Hariadi, Harto, Kusnan dan milik Sekretaris Desa Surabayan Rendi Hardianto.

Untuk diketahui tren "Salam dari Binjai" dipopulerkan oleh Paris Pernandes di TikTok-nya yang mendulang jutaan penonton. Dalam video tersebut Paris meninju batang pohon pisang dengan cepat.

Baca Juga: Viral Salam dari Binjai, Ini Alasan Paris Pernandes Bikin Konten Mukulin Pohon Pisang

Rendi Hardianto bertindak cepat menangkap anak-anak yang diduga melakukan perusakan batang pohon pisang. Para pelaku mengaku aksi perusakan yang dilakukannya terinspirasi dari tren video "Salam dari Binjai".

"Pengakuannya mereka menirukan aksi video salam dari Binjai," jelas Rendi dikutip dari TribunSolo, Selasa (02/11/2021).

Aksi dilakukan oleh para pelaku sejak Jumat (29/10) hingga Senin (01/11). Selain menjadikannya samsak tinju, batang pohon pisang juga dipanjat dan dirusak menggunakan paku.

Baca Juga: Viral! Ternyata Ini Awal Mula Paris Pernandes Pakai Tagline Salam dari Binjai

"Pada anak-anak kita lakukan pembinaan. Orangtuanya juga kita panggil ke balai desa," lanjut Rendi.

Para korban yang ladangnya rusak lantas dipertemukan oleh pelaku dan orangtua. Mengetahui pelaku masih berusia muda, para korban tak tega untuk meminta ganti rugi.

Pelaku dan orangtua akhirnya meminta maaf kepada para korban atas tindakan dari anaknya yang merusak pohon di ladang. Pihak desa berharap kenakalan anak-anak ini tidak terulang lagi dikemudian hari dan berharap agar orangtua pelaku mengawasi dan membina anaknya.



Sumber : Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x