Kompas TV internasional kompas dunia

Jika Perjanjian Nuklir Tak Tercapai, Israel Didesak Bombardir Iran per Akhir 2021

Kompas.tv - 1 November 2021, 17:28 WIB
jika-perjanjian-nuklir-tak-tercapai-israel-didesak-bombardir-iran-per-akhir-2021
Skuadron jet tempur F-15 Israel terbang mengawal pesawat pengebom AS B-1B dalam misi unjuk kekuatan untuk mengancam program nuklir Iran, Sabtu (30/10/2021). (Sumber: Angkatan Udara AS via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel didesak untuk membombardir Iran apabila kesepakatan nuklir antara negara-negara Barat dan Teheran tak kunjung tercapai. 

Desakan itu digagas oleh Tzachi Hanegbi, anggota parlemen sekaligus politisi partai oposisi Israel, Likud, pada Minggu (31/10/2021).

Hanegbi mendesak pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett lebih tegas tentang urusan Iran. Ia pun menjamin dukungan Likud apabila Tel Aviv memberlakukan kebijakan tegas terhadap program nuklir Teheran.

“Iran adalah ancaman nyata. Kami (Likud) mendukung sepenuhnya jika pemerintah memutuskan untuk menyerang (Iran). Kita sedang mendekati simpang jalan soal keputusan tentang masalah Iran,” kata Hanegbi dikutip Times of Israel.

Baca Juga: Iran Tuduh Israel dan AS Bersalah atas Serangan Siber yang Lumpuhkan Stasiun Bahan Bakar

“Jika tidak ada kesepakatan antara Iran dan kekuatan-kekuatan dunia (terkait program nuklir), kita haurs menyerang Iran pada akhir 2021,” imbuhnya.

PM Naftali Bennett sendiri dikritik oleh oposisi yang dipimpin eks PM Israel, Benjamin Netanyahu, terkait program nuklir Iran. Netanyahu menyebut pemerintahan Bennett terlalu stagnan menghadapi isu Iran.

Iran sendiri masih menunda-nunda negosiasi mengenai program nuklirnya. Negara-negara Barat mempertanyakan komitmen Teheran tentang negosiasi nuklir.

Pada Konferensi Tingkat Tingi (KTT G20) di Roma, Italia lalu, sejumlah pemimpin mengadakan forum untuk membahas negosiasi nuklir Iran. Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Raya Boris Johnson, serta Kanselir Jerman Angela Merkel membahas kelanjutan program nuklir Teheran.

Para pemimpin itu merilis pernyataan bersama yang menjamin bahwa “Iran tidak akan pernah bisa mengembangkan atau mendapatkan senjata nuklir”.

Jet tempur Israel latih serangan udara untuk bombardir Iran

Macetnya negosiasi nuklir membuat Israel mengirim ancaman militer ke Iran. Pekan lalu, skuadron jet tempur F-15 Israel diterbangkan ke Teluk Persia untuk mengancam Teheran.

Baca Juga: Israel Labeli Kelompok HAM Palestina Teroris, Kecaman Datang dari Pemerintahan Sendiri

Di luar ancaman militer, pejabat Israel dan AS terus mengancam akan bertindak terhadap program nuklir Iran.

Militer Israel merilis foto serta video penerbangan jet-jet tempur F-15. Rekaman juga menampilkan pesawat pengebom milik AS B-1B yang dapat memuat bom yang bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang umumnya berada di bawah tanah.

Pada awal tahun, Kepala Staf Umum Tentara Israel (IDF) Aviv Kohavi telah mengumumkan pihaknya sudah membuat rancangan operasi untuk melancarkan serangan udara ke Iran.

Menurut laporan Times of Israel, Angkatan Udara Israel pun berencana melatih serangan udara ke fasilitas nuklir Iran beberapa bulan ke depan.

Israel sendiri memiliki riwayat serangan udara ke fasilitas nuklir negara tetangga; yakni ke Irak pada 1987 dan Suriah pada 2007.

Baca Juga: Di KTT G20, Biden dan Trio Eropa Mlipir Bahas Nuklir Iran


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x