Kompas TV nasional peristiwa

Kepala BNPB Minta 4 Provinsi Ini Waspada Dampak La Nina

Kompas.tv - 29 Oktober 2021, 23:21 WIB
kepala-bnpb-minta-4-provinsi-ini-waspada-dampak-la-nina
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Ganip Warsito minta 4 provinsi ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah mitigasi menghadapi fenomena La Nina.  (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito meminta daerah rawan bencana hidrometerologi untuk waspada akan dampak La Nina yang diprediksi akan berlangsung sampai awal tahun depan.

Setidaknya, kata dia, terdapat 4 provinsi yang perlu meningkatkan kewaspadaan dan langkah mitigasi menghadapi fenomena La Nina.

Tentara berpangkat Letjen TNI itu berujar, deret provinsi tersebut memiliki riwayat bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor terbanyak pada 2016-2020. Adapun provinsi yang dimaksud yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, 

"Dengan riwayat kejadian bencana hidrometeorologi basah yang cukup sering ditambah dengan peringatan dari BMKG terkait dampak La Nina, kewaspadaan pada daerah tersebut haruslah ditingkatkan," kata Ganip dalam Rakornas Antisipasi La Nina secara virtual, Jumat (29/10/2021). 

Sebab itu, dia mengatakan bahwa kewaspadaan serta mitigasi dampak La Lina mutlak dilakukan di provinsi tersebut.

Ganip kemudian merinci beberapa kabupaten kota di 4 Provinsi yang menjadi perhatian BNPB. 

Baca Juga: Ancaman Banjir akibat La Nina, Kementan Siapkan Strategi Selamatkan Petani

Kabupaten/kota yang menjadi atensi atas kejadian bencana yang tinggi di Jawa Barat adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bandung," ujarnya.

Lalu di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Cilacap, Kota Semarang, dan Kabupaten Banyumas. Sementara di Jawa Timur yaitu Kab. Ponorogo, Trenggalek, dan Situbondo.

"Serta di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Bone," lanjut Ganip. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x