Kompas TV nasional kesehatan

Menkes: Molnupiravir Hanya untuk Penderita Covid-19 Gejala Ringan

Kompas.tv - 27 Oktober 2021, 06:10 WIB
menkes-molnupiravir-hanya-untuk-penderita-covid-19-gejala-ringan
Molnupiravir, obat antivirus buatan perusahaan farmasi Merck & Co, yang dipercaya dapat mencegah penderita Covid-19 masuk rumah sakit. (Sumber: France24/Merck)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan Molnupiravir hanya dapat digunakan oleh penderita Covid-19 yang belum dirawat di rumah sakit.

Karena, obat antivirus buatan perusahaan farmasi Merck & Co tersebut dikonfirmasi cocok untuk mereka yang terpapar virus Corona dengan gejala ringan.

"(Perlu diingat) obat ini untuk orang (penderita Covid-19) yang bergejala ringan, bukan yang sudah masuk rumah sakit," ujar Budi dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenko Perekonomian, Selasa (26/10/2021).

"Obat ini diberikan ke orang yang saturasinya masih di atas 95 persen, tujuannya untuk mencegah (potensi) 50 persen dia masuk rumah sakit," sambungnya.

Baca Juga: Pemerintah Berburu Molnupiravir yang Dianggap Berpotensi Jadi Obat Covid-19

Jadi, lanjut Budi, perlu diingat bahwa penggunaan Molnupiravir hanya diperuntukan bagi pasien mandiri yang tidak dirawat di rumah sakit.

Budi menambahkan, obat tersebut dapat diberikan kepada pasien Covid-19 gejala ringan dengan dosis 2x4 tablet tiap satu hari.

Lebih lanjut, Budi pun memastikan, pemerintah sudah melakukan pendekatan dengan Merck & Co untuk kepentingan pengadaan Molnupiravir di Indonesia.

"Strategi obat-obatannya sudah kami diskusikan dengan Merck kemarin, waktu saya ke Amerika Serikat untuk (membahas) Molnupiravir," ujar Budi.

Baca Juga: 3 Perusahaan Farmasi Indonesia akan Impor Obat Covid Molnupiravir

Bersama beberapa pihak terkait juga, kata Budi, pihaknya sudah mendatangi beberapa pabrik farmasi di dunia yang sudah diberikan lisensi oleh Merck & Co untuk memproduksi Molnupiravir.

Jadi, diperkirakan mudah-mudahan Desember nanti bisa datang (Molnupiravir ke Indonesia)," harap Budi.

Tak hanya usaha untuk mendatangkan Molnupiravir, Budi mengatakan bahwa pemerintah juga tengah melobi Merck & Co untuk membuka pabrik produksinya di Tanah Air.

"Kalau bisa kami bikin di dalam negeri, sehingga kami memiliki ketahanan kesehatan yang lebih baik," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.