Kompas TV internasional kompas dunia

Vaksinasi India Tembus 1 M Dosis, Harus Percepat jika Tak Ingin Tsunami Covid Terulang

Kompas.tv - 21 Oktober 2021, 22:10 WIB
vaksinasi-india-tembus-1-m-dosis-harus-percepat-jika-tak-ingin-tsunami-covid-terulang
Sejumlah tenaga kesehatan merayakan pemberian vaksinasi Covid-19 yang mencapai 1 miliar dosis di Rumah Sakit Rajawadi di Mumbai, India, Kamis (21/10/2021). (Sumber: AP Photo/Rajanish Kakade)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

NEW DELHI, KOMPAS.TV – India merayakan pencapaian vaksinasi Covid-19 yang tembus 1 miliar dosis pada Kamis (21/10/2021). Capaian ini diharapkan menjadi tonggak harapan bagi negara di Asia Selatan yang sempat mengalami tsunami Covid-19 di awal tahun ini.

Melansir Associated Press, sekitar setengah dari total populasi India yang berjumlah hampir 1,4 miliar jiwa itu telah menerima setidaknya 1 dosis. Sementara sekitar 20 persen populasi telah divaksinasi secara lengkap.

Krisis Tsunami Covid-19

Sebelumnya, vaksinasi India sempat melambat pada awal setengah tahun akibat kelangkaan vaksin dan melonjaknya kasus penularan Covid-19.

Ketika itu, India mencatat ratusan ribu kasus infeksi setiap hari, dan rumah sakit di bawah tekanan besar dalam menangani serbuan pasien yang datang. Krematorium dan pemakaman juga kewalahan.

Warga menyaksikan pembakaran jenazah pasien Covid-19 di tanah yang telah diubah menjadi krematorium di New Delhi, India, Kamis, 6 Mei 2021. Infeksi Covid-19 yang terus melonjak membuat banyak pihak mendesak PM Narendra Modi untuk melakukan lockdown ketat. (Sumber: AP / Ishant Chauhan)

Demi menangani krisis itu, India menggunakan taktik yang juga ditempuh Inggris, yakni memperlebar jarak suntikan antar dosis dari 12 minggu jadi 16 minggu. Namun, strategi ini memperlambat orang divaksinasi secara lengkap.

Baca Juga: India Catat Kematian Harian Tertinggi Dunia Akibat Covid-19 Usai Negara Bagian Bihar Revisi Data

Para ahli mengingatkan, India harus mempercepat pemberian suntikan vaksinasi kedua agar dapat memastikan krisis serupa tak terulang lagi.

“Mempercepat dan meningkatkan pemberian dosis kedua vaksin adalah prioritas penting,” tegas VK Paul, kepala gugus tugas Covid-19 India pekan lalu. “Kami ingin melihat angka (vaksinasi) ini meningkat. Penanganan lengkap sangat penting.”

Per Kamis, India mengonfirmasi lebih dari 18.400 kasus baru dengan 160 kematian. Jumlah ini turun drastis dibandingkan pada hari-hari terburuk di bulan Mei saat angka kematian melampaui 4.000 orang setiap harinya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, secara keseluruhan, India mencatat sekitar 34 juta penularan dan lebih dari 450.000 kematian. Jumlah ini pun, tampaknya lebih kecil dibanding angka sebenarnya.

Jeda yang Melenakan

Dalam beberapa bulan terakhir, kehidupan di India berangsur kembali normal. Aktivitas pasar berdenyut kembali, dan para turis asing pun diizinkan masuk kembali setelah dilarang selama 19 bulan. Negeri Bollywood itu pun tengah bersiap merayakan Diwali, festival cahaya Hindu.

Baca Juga: Nakes di India akan Menikah Namun Terhalang Banjir, Untung Ada Dandang Raksasa ke Tempat Nikah

Namun, ada kekhawatiran bahwa masa yang melenakan ini hanyalah jeda sesaat sebelum badai menerpa. Meski India telah mengalami dan menangani ganasnya varian Delta, semuanya dapat berubah dengan cepat jika varian baru muncul, entah dari dalam atau luar negeri.

“Jika virus itu berubah atau bermutasi, tentu dinamikanya akan berubah. Ini dapat mengubah segalanya,” pesan Paul memperingatkan.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x