Kompas TV internasional kompas dunia

Utusan Taliban untuk PBB Ingin Pemerintahan Baru Afghanistan Segera Diakui: Yang Lama sudah Hilang

Kompas.tv - 2 Oktober 2021, 10:11 WIB
utusan-taliban-untuk-pbb-ingin-pemerintahan-baru-afghanistan-segera-diakui-yang-lama-sudah-hilang
Pasukan Taliban menduduki istana presiden Afghanistan di Kabul yang telah ditinggalkan Ashraf Ghani, Minggu (15/8/2021). (Sumber: AP PHOTO/ZABI KARIMI)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

NEW YORK, KOMPAS.TV - Utusan Taliban untuk PBB, Suhail Shaheen, ingin agar badan dunia tersebut segera mengakui pemerintahan Afghanistan yang baru.

Ia pun ingin agar PBB mengakuinya sebagai perwakilan resmi Afghanistan.

Shaheen menegaskan bahwa pemerintahan Afghanistan yang lama sudah hilang.

PBB sendiri pada bulan lalu telah menolak Shaheen sebagai perwakilan Afghanistan.

Baca Juga: Amerika Serikat Umumkan Berhasil Bunuh Komandan Al-Qaeda di Suriah Lewat Serangan Drone

PBB memutuskan mempertahankan posisi Ghulam Mohammad Isaczai sebagai perwakilan Afghanistan.

Ghulam merupakan utusan Afghanistan untuk PBB yang dipilih oleh mantan Presiden Ashraf Ghani.

Shaheen pun sekali lagi meminta PBB mengakui pemerintahan Afghanistan saat ini, dan juga posisinya sebagai utusan negara tersebut.

“Pemerintahan Kabul lama sudah hilang, dan tak lagi menjadi komponen pemerintah, sedangkan IEA (Emirat Islam Afghanistan) memiliki semua komponen pemerintahan, dan satu-satunya perwakilan masyarakat Afghanistan,” cuit Shaheen di Twitter, Kamis (30/9/2021) dikutip dari India Today.

Saat ini belum ada negara yang mengakui secara resmi pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Banyak negara yang meminta Afghanistan untuk menjadi negara yang inklusif, menghormati hak perempuan, anak-anak dan minoritas.

Baca Juga: Qatar Kecewa dengan Taliban, Sebut Pendidikan Perempuan di Afghanistan Alami Kemunduran

Taliban kembali menguasai Afghanistan setelah kembali merebut Kabul pada 15 Agustus lalu.

Meski menegaskan mereka akan menjadi lebih moderat, masih kerap terdengar pelanggaran HAM yang dilakukan Taliban saat ini.

Selain itu, hak-hak perempuan masih belum sepenuhnya berjalan.

Salah satunya masih belum adanya pengumuman kaum perempuan sudah bisa kembali bersekolah. Padahal pemberitahuan agar murid dan guru pria kembali bersekolah sudah dikeluarkan.



Sumber : India Today


BERITA LAINNYA



Close Ads x