Kompas TV internasional kompas dunia

Republikan Anggap Biden Tak Jujur, Petinggi Militer AS Sebut Perang Afghanistan Kegagalan Strategis

Kompas.tv - 29 September 2021, 19:51 WIB
republikan-anggap-biden-tak-jujur-petinggi-militer-as-sebut-perang-afghanistan-kegagalan-strategis
Jenderal Mark Milley saat memberikan testimoni di Kongres AS, Selasa (28/9/2021). (Sumber: Patrick Semansky/AP Pool)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) menyebut perang 20 tahun di Afghanistan sebagai “kegagalan strategis”. Hal tersebut diungkapkan oleh Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS (JCS), sebuah badan yang berisikan petinggi-petinggi Angkatan Bersenjata AS. 

Jenderal Milley pun menyatakan bahwa pihaknya lebih mendukung mempertahankan beberapa ribu pasukan di Afghanistan. Itu demi mencegah kolapsnya pemerintahan Ashraf Ghani yang didukung AS serta perebutan negara oleh Taliban.

Hal tersebut diungkapkan Milley dalam testimoni kepada Kongres AS pada Selasa (28/9/2021). Selain Milley, Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga dihadirkan untuk memberikan testimoni.

Baca Juga: Utusan Khusus AS Ungkap Negosiasi dengan Taliban dan Afghanistan sebelum Kejatuhan Kabul

Testimoni Milley pun dirujuk senat dari pihak Republikan untuk menunjuk bahwa Joe Biden tak jujur seoal Afghanistan. 

Ketika diwawancarai pada bulan lalu, Biden menyebut pihak militer tidak mendesaknya untuk mempertahankan tentara di Afghanistan.

Presiden Biden sendiri mempertimbangkan apakah akan melanjutkan persetujuan yang dibuat pemerintahan Donald Trump dengan Taliban. Trump bersepakat untuk menarik semua pasukan AS mulai Mei 2021, sekaligus mengakhiri perang yang berkobar sejak 2001.

Pada musim gugur 2021, Biden berembuk dengan petinggi JCS serta menteri pertahanan. Hasilnya, pemerintahan Biden tetap mematuhi persetujuan pendahulunya.

Akan tetapi, Milley enggan merinci saran apa yang diberikannya kepada Biden pada waktu itu. Di lain pihak, Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga enggan merinci ke Kongres perihal saran yang diberikannya kepada Biden.

Sebelumnya, intelejen AS disebut sudah memberikan laporan terkait potensi pemakzulan oleh Taliban saat pasukan koalisi ditarik. 

Kabul pun akhirnya jatuh pada pertengahan Agustus dan pemerintahan Afghanistan bubar; presidennya kabur ke luar negeri. 

Milley menyebut Kabul seakan direbut oleh “beberapa ratus pria dengan sepada motor, tanpa satu pun menembakakn senjata”.

Langkah cepat Taliban memantik AS untuk mengevakuasi warganya serta sekutu Afghanistan dari Kabul. 

Senada dengan Milley, Jenderal Frank McKenzie, komandan militer AS untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, juga mengungkapkan bahwa mempertahankan sebagian pasukan dapat membuat pemerintahan Ghani bertahan.

“Saya menyarankan kita mempertahankan 2.500 pasukan di Afghanistan, saya juga merekomendasikan pada awal musim gugur 2020 untuk mempertahkan setidaknya 4.500 pasukan pada waktu itu. Menurut saya, penarikan pasukan itu menyebabkan kolapsnya militer Afghanistan dan akhirnya pemerintahan,” kata McKenzie dilansir Associated Press.

Pemanggilan para petinggi militer menandai awal peninjauan kebijakan AS di Afghanistan oleh Kongres. Pada Rabu (29/9/2021), Austin dan Milley oun dijadwalkan akan kembali hadir di hadapan Kongres untuk meninjau perang Afghanistan.

Baca Juga: Mengejutkan, AS Izinkan Transaksi dengan Taliban demi Hindari Krisis Kemanusiaan di Afghanistan


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x