Kompas TV internasional kompas dunia

Korsel Desak Korut Hidupkan Kembali Saluran Komunikasi Antara Kedua Negara

Kompas.tv - 26 September 2021, 19:36 WIB
korsel-desak-korut-hidupkan-kembali-saluran-komunikasi-antara-kedua-negara
Foto satelit fasilitas nuklir Korea Utara di Yongyon. (Sumber: Planet Labs Inc. via AP)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Hariyanto Kurniawan

SEOUL, KOMPAS.TV – Korea Selatan (Korsel) mendesak Korea Utara (Korut) menghidupkan kembali saluran komunikasi antara keduanya, Minggu (26/9/2021). Seruan tersebut muncul sehari setelah Korut menawarkan pembukaan kembali perundingan.

Sekitar dua pekan lalu, ketegangan di Semenanjung Korea meningkat menyusul uji coba peluncuran rudal yang dilakukan Korut. Karena itu, seruan Pyongyang untuk kembali dilakukan perundingan, dipandang sebagai sebuah upaya untuk mendapatkan konsesi.

Korut sebelumnya telah dua kali mengatakan kepada Korsel bahwa pihaknya terbuka untuk menggelar perundingan jika sejumlah syarat dipenuhi.

Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un, Sabtu (25/9/2021), mengatakan kedua negara dapat mengambil langkah-langkah menuju rekonsiliasi jika Korsel meninggalkan “kebijakan-kebijakan permusuhan” dan “standar-standar bermuka dua.”

Kim Yo Jong tidak menguraikan langkah-langkah apa yang dia inginkan diambil oleh Korsel.

Namun sejumlah pengamat mengatakan, Korut ingin Korsel berperan dalam upaya meringankan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat, mendapatkan bantuan, atau menerima konsesi lain seperti pengakuan internasional terhadapnya sebagai sebuah negara bersenjata nuklir.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Ternyata Tak Disukai Pejabat Korea Utara, Dianggap Sosok yang Arogan

Kementerian Unifikasi Korsel, Minggu, menyambut baik pernyataan Kim Yo Jong dan mengatakan Seoul terus mendorong denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea melalui perundingan.

Untuk menggelar perundingan menuju rekonsiliasi, pemerintah Korsel melalui sebuah pernyataan mengatakan, saluran komunikasi lintas perbatasan harus diaktifkan kembali secepatnya.

Saluran komunikasi yang dimaksud Korsel adalah kanal komunikasi menyerupai telepon dan faks yang menghubungkan dua negara bertetangga itu. Saluran tersebut telah mati suri hampir setahun lebih.

Korsel dan Korup sempat melanjutkan komunikasi lewat saluran tersebut selama sekitar dua pekan pada musim panas ini, tapi Pyongyang lalu menolak berkirim pesan setelah Seoul menggelar latihan militer tahunan dengan Washington.

Baca Juga: Penampilan Kim Jong Un Lebih Kurus Jadi Sorotan di Parade Militer Korea Utara

Awal bulan ini, Korut menggelar uji coba peluncuran rudal balistik dan penjelajah. Uji coba tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan Korut sejak Maret lalu dan menunjukkan kemampuannya untuk menyerang Korsel dan Jepang, dua sekutu Amerika Serikat.

Masih belum diketahui apakah upaya Korut untuk kembali ke meja perundingan dengan Korsel akan membuahkan peringanan sanksi dan imbalan lainnya.

Adapun Washington telah beberapa kali mengungkapkan keinginan untuk berunding dengan Pyongyang. Namun menyatakan akan tetap meneruskan sanksi hingga Korut melakukan langkah-langkah konkret menuju denuklirisasi.

Baca Juga: KTT Antar Korea Masih Mungkin selama Ada Saling Menghormati dan Imparsialitas, Kata Adik Kim Jong Un

 



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x