Kompas TV internasional kompas dunia

Peti Mati Berisi Jasad Ayah dan Anak Terdampar di Taman, Hanyut Terbawa Banjir Besar

Kompas.tv - 26 September 2021, 15:39 WIB
peti-mati-berisi-jasad-ayah-dan-anak-terdampar-di-taman-hanyut-terbawa-banjir-besar
Banyak peti mati hanyut disebabkan banjir besar di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat karena Badai Ida. (Sumber: Fox 8 vVia Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

NEW ORLEANS, KOMPAS.TV - Sebuah peti mati berisi jasad ayah dan anak terdampar di sebuah taman setelah terbawa banjir besar Badai Ida di New Orleans, Louisiana.

Badai Ida menerpa Louisiana, Amerika Serikat sekitar empat pekan lalu dan membuat sejumlah peti mati di taman pemakaman hanyut terbawa banjir.

Kejadian tersebut terjadi Ironton, yang berdekatan dengan New Orleans.

Menurut Pastor Haywood Johnson kepada CNN dikutip dari Daily Star, saat ini peti-peti mati tersebut belum dikembalikan ke lokasi kuburan asli.

Baca Juga: Pilot Pesawat Ternyata Sering Lihat Penampakan UFO, tapi Tak Melaporkan karena Takut Dikira Gila

Pasalnya, para warga masih berusaha untuk membangun kembali komunitas mereka.

Salah satunya adalah peti mati ayah dan anak, yang terdampar di taman rumah seseorang.

Uniknya, peti mati tersebut terdampar secara berdampingan.

Namun, salah satu peti dikabarkan ditemukan dalam kondisi terbalik.

“Hal ini menyebabkan orang-orang menjadi kacau,” tutur Pastor Johnson.

“Mereka terkejut dengan besarnya kehancuran, tetapi mereka lebih kewalahan setelah melihat orang-orang yang mereka cintai mengambang dan akhirnya terdampar di jalan-jalan dan pekarangan orang, di sisi tanggul serta di luar lapangan,” tambahnya.

Pastor Johnson mengaku hal yang mengganggunya adalah kebanyakan yang menguburkan orang-orang itu.

“Ini seperti menarik koreng dari luka,” katanya.

Menurutnya, pencarian peti mati yang hilang menjadi sangat sulit karena ular, lumpur dan rumput yang tinggi.

Baca Juga: Tanah Longsor Hantam Kuburan, Ratusan Jasad dan Peti Mati Jatuh ke Laut

Banyak peti mati sebenarnya telah direkatkan dengan semen, tetapi kuatnya banjir membuat mereka akhirnya hanyut.

Komunitas setempat telah menyiapkan area bagi jasad untuk diidentifikasi sehingga mereka dapat ditempatkan kembali di tempat peristirahatan terakhirnya.

Ketua Gugus Tugas, Ryan Seiderman menjelaskan bahwa peti mati sangat berat.

Hal itu membuat alat berat sangat dibutuhkan untuk bisa memindahkannya.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x