Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Dihiraukan Taliban, Guru-Guru Perempuan Afghanistan Khawatirkan Masa Depan

Kompas.tv - 19 September 2021, 20:39 WIB
tak-dihiraukan-taliban-guru-guru-perempuan-afghanistan-khawatirkan-masa-depan
Seorang guru perempuan Afghanistan sedang mengajar seorang murid perempuan. (Sumber: Ariana News)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Hariyanto Kurniawan

KABUL, KOMPAS.TV – Guru-guru perempuan di Afghanistan mengkhawatirkan masa depan mereka setelah pemerintah yang dibentuk kelompok Taliban, tidak meminta mereka kembali bekerja.

Sebelumnya Kementerian Pendidikan Afghanistan meminta guru-guru dan murid-murid pria kelas 7 hingga 12 kembali ke sekolah. Seruan tersebut mulai berlaku pada Sabtu (18/9/2021).

Namun, pengumuman tersebut tidak menyebutkan guru-guru dan pelajar perempuan dan bagaimana nasib mereka selanjutnya.

Khatara, guru bahasa Pashto untuk kelas 12 di sekolah Bibi Sara Khairkhana di Kabul, mengatakan Departemen Pendidikan Kabul memintanya tidak kembali ke sekolah hingga pemberitahuan selanjutnya.

Lembaga tersebut juga mengatakan proses pendidikan untuk anak-anak perempuan kelas 7 ke atas, telah dihentikan.

Khatara yang merupakan tulang punggung keluarganya, telah menjadi guru di sekolah tersebut selama 15 tahun. Kini, dia mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Juga: Tuh Kan, Taliban Larang Siswi Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Bersekolah

Dia meminta kepada pejabat Kementerian Pendidikan untuk mengizinkan guru-guru perempuan kembali bekerja.

“Jika perempuan berpendidikan tidak diberi ruang di masyarakat seperti halnya dokter perempuan, lalu siapa yang akan menangani kaum perempuan? Jika masalah ini tidak ditangani, akan terjadi krisis pendidikan di negara ini,” kata Khatara seperti dikutip dari media lokal Afghanistan, Ariana News.

Kekhawatiran juga menyelimuti para anggota keluarga Khatara karena tulang punggung mereka kehilangan pekerjaan.

“Kami menyerukan kepada Emirat Islam untuk mengizinkan perempuan kembali bekerja. Banyak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarganya,” ungkap Basharatullah, adik Khatara.

Sementara itu, Komisi Budaya di Kementerian Informasi dan Kebudayaan Emirat Islam Afghanistan, Sabtu, mengatakan mereka sedang dalam tahap untuk membuka kembali pendidikan untuk perempuan.

Baca Juga: Pasukan Khusus Inggris SAS Sebut Kepergian dari Afghanistan Memalukan, Perbuatan Taliban Alasannya

 

 

 



Sumber : Ariana News


BERITA LAINNYA



Close Ads x