Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan Khusus Inggris SAS Sebut Kepergian dari Afghanistan Memalukan, Perbuatan Taliban Alasannya

Kompas.tv - 19 September 2021, 16:19 WIB
pasukan-khusus-inggris-sas-sebut-kepergian-dari-afghanistan-memalukan-perbuatan-taliban-alasannya
Tentara Inggris tiba di negaranya dari Afghanistan. Pasukan Khusus Inggris SAS mengatakan penarikan pasukannya dari Afghanistan memalukan. (Sumber: Jonathan Brady/Pool Photo via AP))
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Pasukan Khusus Inggris SAS menyebut kepergian mereka dari Afghanistan sebagai sesuatu yang memalukan.

Kekesalan itu salah satunya dikarenakan pasukan Afghanistan yang mereka latih telah dikalahkan dan dihabisi oleh Taliban.

Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber yang mengatakan beberapa pejabat senior yang tak ditugaskan melaporkan adanya pelalaian tugas.

Hal itu terjadi setelah beberapa anggota SAS mendapatkan WhatsApp dari pasukan khusus Afghanistan yang meminta pertolongan.

Baca Juga: Mengerikan, Hiu Dimangsa Monster Laut Raksasa dalam Satu Serangan

Para pasukan Afghanistan itu mengaku telah diburu dan dibunuh oleh Taliban.

“Saya mendapatkan pesan dari tentara yang bekerja dengan saya. Salah satu mengatakan sesuatu seperti ‘Anda di mana? Mengapa meninggalkan kami?’ Sedangkan yang lainnya meminta dikirimkan bantuan,” tuturnya dikutip dari Mirror.

“Saya tak percaya kami meninggalkan mereka. Ini sangat memalukan. Mereka sangat berani dan indvidu yang mampu melakukan banyak hal,” tambahnya.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa pasukan yang pernah dilatihnya itu tak akan selamat, karena Taliban tahu di mana mereka dan keluarganya tinggal.

Sumber tersebut mengatakan sudah banyak pasukan khusus Afghanistan dan polisi Anti-teror yang tewas sejak Inggris dan AS pergi dari Afghanistan.

Baca Juga: Perempuan yang Mengaku Dipukuli Taliban dalam Kondisi Hamil di Afghanistan, Akhirnya Kembali ke AS

Salah satu tentara SAS mengaku sangat malu dengan keputusan untuk pergi tanpa memastikan keselamatan tentara yang pernah bekerja dengan SAS.

“Kami seharusnya menempatkan rute aman untuk menempatkan mereka di negara ketiga. Ada banyak (pasukan SAS) yang ingin kembali dan menolong,” tutur sumber dari dalam kesatuan tersebut.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey mengungkapkan usaha penyelamatan tetap terbuka.

Namun, Kementerian Pertahanan tak memberikan komentar terkait pernyataan pasukan khusus Inggris tersebut.

 



Sumber : Mirror

BERITA LAINNYA



Close Ads x