Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan Baret Hijau AS Ternyata sedang di Guinea saat Pasukan Elit Negara Itu Gulingkan Presidennya

Kompas.tv - 11 September 2021, 21:16 WIB
pasukan-baret-hijau-as-ternyata-sedang-di-guinea-saat-pasukan-elit-negara-itu-gulingkan-presidennya
Pasukan elit Guinea melintasi pusat kota usai kudeta, memicu kekhawatiran di kawasan barat Afrika. (Sumber: Straits Times/AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

NAIROBI, KOMPAS.TV - Baret Hijau Amerika Serikat ternyata sedang melatih pasukan khusus Guinea akhir pekan lalu saat pasukan khusus negara tersebut melakukan misi yang tidak tercantum dalam manual pelatihan militer: mereka melakukan kudeta!

Tembakan terdengar ketika unit pasukan khusus elit Guinea menyerbu istana kepresidenan di ibu kota Conakry pada Minggu pagi (5/9/2021), menggulingkan Presiden Alpha Conde yang berusia 83 tahun.

Beberapa jam kemudian, seorang perwira muda karismatik, Kolonel Mamady Doumbouya (41), mengumumkan dirinya sebagai pemimpin baru Guinea. Orang Amerika Serikat (AS) mengenal baik Doumbouya.

Sebuah tim yang terdiri dari sekitar selusin Baret Hijau berada di Guinea sejak pertengahan Juli untuk melatih sekitar 100 tentara di unit pasukan khusus yang dipimpin oleh Kolonel Doumbouya. Dombouya pernah bertugas selama bertahun-tahun di Legiun Asing Prancis, ikut serta dalam latihan militer AS dan pernah menjadi sekutu dekat presiden yang dia gulingkan.

Kudeta di Guinea adalah pengambilalihan militer keempat di Afrika Barat dalam 12 bulan terakhir, menyusul dua kudeta di Mali dan suksesi yang disengketakan di Chad, memicu kekhawatiran kemunduran demokrasi di wilayah Afrika yang rawan kudeta.

AS, bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Afrika, mengutuk kudeta tersebut. Dan militer AS membantah mereka mengetahui sebelumnya tentang kudeta itu.

Bagi Pentagon, ini memalukan. AS melatih pasukan di banyak negara Afrika, sebagian besar untuk program kontra-terorisme tetapi juga dengan tujuan luas untuk mendukung pemerintah yang dipimpin sipil.

Baca Juga: Kudeta di Guinea Usai Alpha Conde Ubah Konstitusi Jadi Presiden Tiga Periode

Presiden Guinea Alpha Conde (Sumber: (Eric Gaillard/Pool Photo via AP, File))

Banyak perwira yang dilatih AS merebut kekuasaan di negara mereka. Yang paling mencolok adalah Jenderal Abdel Fattah el-Sissi dari Mesir, yang diyakini sebagai jenderal pertama yang melakukan kudeta di tengah kursus militer AS.

Pada hari Minggu, setelah Baret Hijau menyadari kudeta sedang berlangsung di Guinea, mereka langsung menuju Kedutaan Besar AS di Conakry, dan langsung menghentikan program pelatihan, kata juru bicara Komando Afrika AS Kelly Cahalan.

Kudeta itu, katanya, "tidak konsisten dengan pelatihan dan pendidikan militer AS".

Para pejabat AS yang berusaha mengecilkan episode itu awalnya menekankan bahwa pangkalan di mana pelatihan itu berlangsung berada di Forecariah, empat jam berkendara dari istana presiden, dekat perbatasan Guinea dengan Sierra Leone.

Tetapi pada hari Jumat, para pejabat AS mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan bahwa Doumbouya dan pasukan yang melakukan kudeta berangkat dalam konvoi bersenjata dari pangkalan yang sama pada Minggu pagi. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa mereka menyelinap pergi saat instruktur mereka sedang tidur.



Sumber : The Straits Times/AFP


BERITA LAINNYA



Close Ads x