Kompas TV internasional kompas dunia

Penelitian: Dunia Kekurangan Pasokan Pelaut Profesional Layani Rantai Pasokan Global

Kompas.tv - 28 Juli 2021, 17:37 WIB
penelitian-dunia-kekurangan-pasokan-pelaut-profesional-layani-rantai-pasokan-global
Terminal Kargo dan Petikemas. Risiko yang mengintai rantai pasokan global dapat meningkat karena dunia akan menghadapi kekurangan pelaut kapal dagang dan kapal kargo dalam lima tahun ke depan jika tidak diambil tindakan segera untuk meningkatkan jumlah pelaut, kata sebuah laporan, Rabu (28/ 07/2021) seperti dilansir The Straits Times (Sumber: jictcsr.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Risiko yang mengintai rantai pasokan global dapat meningkat karena dunia akan menghadapi kekurangan pelaut kapal dagang dan kapal kargo dalam lima tahun ke depan, jika tidak diambil tindakan segera untuk meningkatkan jumlah pelaut, kata sebuah laporan, Rabu (28/07/2021) seperti dilansir The Straits Times.

Industri pelayaran saat ini kekurangan pelaut akibat pandemi Covid-19. Situasi itu akan makin membuat runyam proyeksi pasokan pelaut beberapa tahun ke depan, kata penelitian yang diterbitkan asosiasi perdagangan Bimco dan International Chamber of Shipping (ICS).

Virus Corona varian Delta menghantam hebat banyak negara di Asia sehingga membuat banyak negara menutup akses darat bagi para pelaut.

Studi yang dirilis oleh Bimco dan ICS memperkirakan, saat ini ada 1,89 juta pelaut mengoperasikan lebih dari 74.000 kapal di armada niaga global.

The Seafarers Workforce Report atau Laporan Tenaga Kerja Pelaut, yang terakhir diterbitkan pada tahun 2015 menerbitkan proyeksi pertumbuhan pelayaran dagang, yang menyebut sektor ini akan membutuhkan 89.510 pelaut tambahan tahun 2026.

Baca Juga: Bisnis Kargo Jadi Tumpuan Utama Pendapatan Usaha Garuda Indonesia di Tengah Pandemi

Kapal kargo raksasa Ever Given berlayar ke arah utara menuju Laut Mediterania pada Rabu (7/7/2021). Studi yang dirilis oleh Bimco dan ICS memperkirakan, saat ini ada 1,89 juta pelaut mengoperasikan lebih dari 74.000 kapal di armada niaga global, seperti dilansir Straits Times, Rabu, (28/07/2021) (Sumber: AP Photo)

Laporan itu mengatakan saat inipun ada kekurangan 26.240 pelaut bersertifikat, menunjukkan bahwa tahun 2021 ini, kebutuhan akan pelaut sudah lebih tinggi dari pasokan.

"Kita saat ini jauh melampaui jaring pengaman surplus tenaga kerja yang melindungi pasokan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan dunia," kata Sekjen ICS Guy Platten.

"Tanpa tindakan segera dari pemerintah, pasokan pelaut (ke industri pelayaran dagang) akan berhenti."

Platten, mengutip survei industri menambahkan, baru sekitar 20 persen pelaut di seluruh dunia yang menjalani vaksinasi Covid-19. Fakta itu harusnya mendesak pemerintah berbagai negara untuk segera memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi "pekerja transportasi kritikal dan esensial" khususnya kalangan pelaut kapal dagang.

"Dikombinasikan dengan tingginya lonjakan permintaan akan tenaga pelaut, kondisi saat ini mendorong rantai pasokan global ke batas titik puncaknya," tambahnya.

"Negara-negara yang memasok sebagian besar pelaut dunia, seperti Filipina, Indonesia, dan India punya akses terbatas ke vaksin Covid-19, sehingga tanpa tindakan cepat di tingkat nasional, situasi ini akan membuat rantai pasokan global makin terancam kestabilannya,"



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x