Kompas TV internasional kompas dunia

Joe Biden Ancam Vladimir Putin jika Rusia Tak Hentikan Serangan Siber ke AS

Kompas.tv - 10 Juli 2021, 08:20 WIB
joe-biden-ancam-vladimir-putin-jika-rusia-tak-hentikan-serangan-siber-ke-as
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Sumber: (AP Photo/Patrick Semansky)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan ancaman kepada pemimpin Rusia, Vladimir Putin.

Biden menegaskan, pihak AS akan melakukan aksi yang diperlukan jika Rusia tak menghentikan serangan siber ke AS.

Menurut Biden, ancaman tersebut diungkapkannya saat menghubungi Putin, Jumat (9/7/2021).

Pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Biden dan Putin di Jenewa, bulan lalu.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Katakan Pasukannya Masih Tetap di Afghanistan Beberapa Hari ke Depan

Serangan siber yang diduga dilakukan Rusia terhadap AS memang terus mengalami peningkatan. Bahkan salah satunya melumpuhkan 1.500 perusahaan bulan ini.

“Saya menjelaskan Amerika Serikat berharap ketika ada serangan ransomware datang dari negaranya, meski mereka tak mensponsorinya, kami ingin mereka bertindak jika kami memberikan informasi yang cukup untuk melakukannya,” tutur Biden dikutip dari BBC.

Biden juga mengatakan pihaknya bisa menyerang server yang digunakan oleh para hacker tersebut.

Rusia sendiri membantah AS telah menghubungi mereka beberapa bulan terakhir terkait serangan tersebut.

“Meskipun ada kesiapan dari pihak Rusia untuk bersama-sama menekan aktivitas kriminal di bidang informasi, namun selama sebulan terakhir tak ada permintaan yang diterima dari departemen AS terkait,” bunyi pernyataan Kremlin.

Baca Juga: Pesawat Jatuh di Rusia Ditemukan, Seluruh Penumpang dan Awaknya Tewas

Tetapi seorang pejabat senior AS membantah klaim Rusia, dan menegaskan pemerintahan Biden telah meminta berkali-kali, secara spesifik permintaan untuk beraksi.

Serangan Ransomware merupakan cara sindikat kejahatan mencuri data perusahaan dan meminta bayaran untuk mengembalikannya.

Kejahatan tersebut tengah membesar pada beberapa tahun terakhir.

Menurut AS, banyak serangan tersebut datang dari Rusia, bahkan beberapa serangan diketahui, dan disetujui oleh Badan Keamanan Rusia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x