Kompas TV regional peristiwa

Masih Banyak Warga Jateng Ngeyel Aturan PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Kasih Edukasi Harus Sabar

Kompas.tv - 7 Juli 2021, 22:42 WIB
masih-banyak-warga-jateng-ngeyel-aturan-ppkm-darurat-ganjar-pranowo-kasih-edukasi-harus-sabar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut masih banyak warga Jawa Tengah tidak patuh aturan PPKM Darurat dan protokol kesehatan. (Sumber: Kompas.tv/Prahayuda Febriyanto)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Tito Dirhantoro

SOLO, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan masih banyak warga di wilayahnya yang tidak patuh aturan PPKM Darurat.

Ia pun berusaha memahami dan melakukan pendekatan sesuai karakter masyarakat Jateng.

“Jawa Tengah belum tertib amat. Melihat tingkat pergerakan manusianya masih belum berkurang banyak. Artinya itu masih banyak orang yang jalan-jalan,” kata Ganjar dalam Forum Satu Meja Kompas TV, Rabu (7/7/2021).

Ganjar membeberkan, pergerakan masyarakat di Jateng hanya turun sekitar 16 persen. Padahal, pemerintah menargetkan PPKM Darurat dapat mengurangi pergerakan masyarakat sampai 30 persen.

Baca Juga: Viral Warung Disemprot, Walkot Semarang: Kasatpol PP Saya Tegur!

“Masih banyak orang kelakuannya mau ke sana-sini. ‘Oh ada aturannya, toh’... Cuman tadi pagi rasanya sudah ada perbaikan. Bangkunya dibalikin. Ini indikator-indikator kualitatif saja sih. Saya merasakan, mereka mulai paham,” tutur Ganjar.

Ia mengklaim, kendala terbesar penerapan PPKM Darurat ini adalah perilaku masyarakat Jateng sendiri.

“Kendalanya mereka ngeyel, ya sulit. Cuma saya melihat kawan-kawan bupati wali kota cukup agresif, cukup serius,” kata Ganjar.

Menurutnya, usaha mengurangi pergerakan masyarakat secara drastis di Jawa Tengah akan menghadapi penolakan keras dari masyarakat. 

“Maka, kalau kita melihat ukuran-ukuran jalan besar, ukuran-ukuran gedung, agaknya gak cocok. Kalau kita bicaranya di situ, maka friksinya akan sangat tinggi. Karena bisa berhadapan antara orang berseragam dengan masyarakat,” ujar Ganjar.

Sebab itu, Ganjar berusaha menyiasati hal itu dengan mendorong pemerintah daerah untuk membatasi pergerakan masyarakat di tingkat RT, kelurahan, atau desa.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Jawa Tengah Tertinggi, Ini Kata Ganjar



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x