Kompas TV nasional update corona

PPKM Mikro Disebut Tak Efektif Kala Kasus Covid-19 Telah Meluas, Ini Penjelasan Epidemiolog

Kompas.tv - 17 Juni 2021, 18:57 WIB
ppkm-mikro-disebut-tak-efektif-kala-kasus-covid-19-telah-meluas-ini-penjelasan-epidemiolog
Satlantas Polres Ponorogo menggelar teatrikal kampanye protokol kesehatan, Sabtu (22/5/2021) dini hari. (Sumber: SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebijakan pemerintah untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dinilai tak efektif di saat kasus Covid-19 sudah meluas di berbagai daerah.

Dicky Budiman, ahli epidemiolog Griffith University Australia menjelaskan penerapan PPKM mikro kembali dinilai tak tepat waktu karena kasus Covid-19 telah meluas.

"PPKM Mikro saat ini tidak efektif. Waktunya tidak tepat karena masalahnya sudah besar (kasus Covid-19)," jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/06/2021).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemprov DKI Jakarta Hentikan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Selain itu dia juga menjabarkan penerapan PPKM mikro tak lagi relevan untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.

Alasannya penerapan 3T dan 3M di saat PPKM mikro berjalan di berbagai daerah tak menunjukkan adanya penguatan. Hal ini menimbulkan antar-sektor tak menunjukkan sinergi untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19.

"Ini yang belum dan tak bersinergi juga antar-sektor. Orang masih bisa pergi kok ke Bali dan lockdown enggak efektiflah RT/RW. Ini sudah di mana-mana kasusnya (Covid-19)," lanjut Dicky.

Baca Juga: PPKM Mikro Kembali Diperpanjang hingga 28 Juni 2021, Ini Aturannya di Seluruh Indonesia

Pemerintah, usul Dicky, adalah dengan menunjukkan keseriusan dalam penanganan pandemi.

Nantinya rasa krisis akan terbentuk dan masyarakat akan ikut sadar pentingnya protokol kesehatan 3M.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 kembali meningkat di sejumlah daerah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x