Kompas TV nasional update corona

Kapolri Sebut Ada 1,4 Juta Penduduk yang Mudik Sebabkan Episentrum Covid-19 di Kudus dan Jakarta

Kompas.tv - 16 Juni 2021, 13:11 WIB
kapolri-sebut-ada-1-4-juta-penduduk-yang-mudik-sebabkan-episentrum-covid-19-di-kudus-dan-jakarta
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat memberikan instruksi dalam sebuah acara. (Sumber: Dok. Divisi Humas Polri)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada  1,4 juta penduduk yang melakukan mudik pada musim lebaran lalu. Mereka ke kampung halaman melalui jalur udara, laut dan darat.

"Ada masyarakat yang melaksanakan mudik sejumlah 1,1 persen, di mana 1,1 persen ini besarannya 1,4 juta yang melaksanakan mudik baik melalui jalur darat, udara, dan laut," kata Sigit saat rapat kerja bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Ia menjelaskan, akibat adanya mudik tersebut menyebabkan kenaikan keterisian tempat tidur rumah sakit di Kudus, Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung kenaikannya mencapai 96 persen penghitungan semula.

Baca Juga: Tetap di Rumah, Keterisian Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 73 Persen

"Saat ini terjadi beberapa episentrum penyebaran antara lain di Kudus yang awalnya ada di 6 desa, kemudian naik ke 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif. Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen," ujarnya.

Mantan Kapolda Banten itu menambahkan, penyebaran Covid-19 akibat adanya mudik juga terjadi di daerah DKI Jakarta. 

"Di DKI Jakarta terdapat 5 klaster COVID di DKI, yaitu di Cipayung, di Cilincing, di Kelapa Dua, di Kayu Putih, dan Ciracas," ujarnya. 

Tak hanya itu, dirinya juga mencatat adanya penyebaran klaster Covid-19 akibat halalbihalal. Salah satu contoh seperti yang terjadi di Bangkalan, Madura.

Baca Juga: Tetap di Rumah, Keterisian Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 73 Persen

"Di Bangkalan terjadi kenaikan karena diawali ada kegiatan halalbihalal. Pada saat itu kemudian mengakibatkan beberapa orang positif dan saat ini kita lihat 7 orang meninggal termasuk di antaranya tenaga medis, kasus harian kini mencapai 392 kasus meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus," ujarnya.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x