SEOUL, KOMPAS.TV - Mantan anggota eks iKON, B.I dikritik lantaran merilis album Waterfall di tengah dakwaannya membeli narkotika pada tahun 2019.
Banyak netizen mengatakan, B.I terkesan terburu-buru merilis album tersebut pada saat kasusnya belum selesai diselidiki.
Seperti yang diketahui, leader iKON tersebut tersandung kasus narkoba hingga membuatnya harus hengkang dari iKON.
Menanggapi hal itu, agensi baru B.I, IOK Company angkat bicara.
"B.I telah menyelesaikan 9 investigasi intensif dan tes reaksi obat atas tuduhan sesuai dengan prosedur hukum pada tahun 2020, dan masih menunggu keputusan akhir. Sejak kejadian itu, B.I terus memikirkan arah masa depan bersama kami," tulis perwakilan IOK Company, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga: Soundtrack Web Series Pakai Hati Dituding Plagiat Lagu Wendy Red Velvet, Ini Kata Pihak Produksi
Selain itu, pihak agensi juga meminta maaf karena terkesan tergesa-gesa dalam merilis album baru pemilik nama asli Kim Han Bin tersebut.
"Kami sangat menyesal telah menimbulkan kekhawatiran bagi para penggemar yang telah mendukung langkah kami yang mungkin sedikit tergesa-gesa. Saat ini, sang artis sedang menunggu berakhirnya tuduhan tersebut," lanjutnya.
Selain B.I, mantan bosnya di YG Entertainment yakni Yang Hyun Suk juga kecipratan masalah hukum dari kasus ini. Bos YG itu dituduh telah mengancam saksi yang terkait dengan kasus narkoba B.I.
Baca Juga: Ravi VIXX Minta Maaf Usai Dituding Tak Sopan Memasukkan Nama Girlband Red Velvet di Album Terbaru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.