Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Luhut Curhat Susahnya Cari Investasi 1 Miliar Dollar AS dari Luar Negeri

Kompas.tv - 20 Mei 2021, 20:27 WIB
luhut-curhat-susahnya-cari-investasi-1-miliar-dollar-as-dari-luar-negeri
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat mengunjungi food estate Kapuas, Kalimantan Tengah (06/04/2021) (Sumber: mmc.kalteng.go.id)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mencurahkan isi hatinya perihal betapa sulit mendatangkan investasi dari luar negeri ke Indonesia. 

Pernyataan ini dia sampaikan dalam acara pembukaan Festival Joglosemar: Artisan Of Java yang ditayangkan secara virtual, Kamis (20/5/2021).

Luhut mengungkapkan di tengah pandemi ini betapa susahnya negara mencari dana investasi asing sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp14,3 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Mulanya dia menjelaskan dari Rp1.300 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk belanja barang dan modal, dapat disisir setidaknya Rp 300 triliun untuk pengadaan barang berasal dari produk dalam negeri.

Baca Juga: Ini Strategi Menteri Luhut B Panjaitan Bangun Kemaritiman di Indonesia

Angka tersebut, kata Luhut, jika dikonversi kira-kira sebesar 22 miliar dollar AS. 

"Saya pakai angka dollar karena betapa susahnya mencari investasi 1 miliar dollar AS dari luar negeri. Tetapi, dari APBN kita bisa ambil 22 miliar dollar AS setahun untuk membeli produk dalam negeri yang membuat Indonesia akan maju kedepan," jelas Luhut. 

Lebih lanjut dia mengungkapkan, 22 miliar dollar AS itu bisa dijalankan baik, maka dalam lima tahun anggaran yang dapat dibelanjakan untuk produk lokal setidaknya mencapai 100 miliar dollar AS. 

Baca Juga: Luhut Tegur Kementerian Erick Thohir Soal Penggunaan Produk Asing

"Lima tahun bisa lebih dari 100 miliar dollar AS. Anda bisa cek bagaimana susahnya mendapatkan investasi 100 miliar dollar AS dalam lima tahun. Tapi di depan mata kita sendiri ada. Jadi apa? efisiensi dan kita harus kerja secara terintegrasi," tegas Luhut.

Lebih lanjut dia meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) lebih mendukung produk dalam negeri. 

"Saya titip juga teman-teman di LKPP untuk lebih terbuka. LKPP masih lebih banyak barang impor yang masuk di list-nya. Memang jumlah pembelian lebih besar dalam negeri, tetapi angkanya itu lebih dari lima kali lebih besar dari impor," jelas Luhut. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Momentum Kebangkitan Nasional Dorong Kebangkitan Pelaku UMKM




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x