Kompas TV nasional hukum

Penyekatan Dijebol Pemudik Bermotor, Kakorlantas akan Terapkan Cek Poin Berlapis

Kompas.tv - 11 Mei 2021, 12:34 WIB
penyekatan-dijebol-pemudik-bermotor-kakorlantas-akan-terapkan-cek-poin-berlapis
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam peresmian electronic traffic law enforcement (ETLE) (Sumber: Dok. NTMC Polri)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTAKOMPAS.TV - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri  Irjen Istiono menyebut akan memaksimalkan titik-titik penyekatan cek poin berlapis hingga paling ujung supaya dipatuhi oleh pemudik bandel.
 
Hal itu diungkapkan Istiono sebagai respon atas ribuan pemudik bermotor yang menjebol penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, pada Minggu (9/5/2021) malam.  

“Ini adalah diskresi kepolisian. Kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, takutnya akan menjadi klaster baru di antrian tersebut,” jelas Istiono melalui keteragan tertulis, Senin (10/5/2021).

Baca Juga: Kakorlantas Sebut Sejauh Ini Operasi Ketupat Berjalan Aman dan Lancar

Oleh karena itu, lanjut Istiono, penyekatan yang berlapis-lapis dibangun kepolisian untuk mengatur supaya tidak terjadi penumpukan di satu titik.

Untuk langkah antisipasi selanjutnya ialah dengan memaksimalkan titik-titik penyekatan cek poin berlapis hingga paling ujung supaya dipatuhi oleh pemudik bandel.

Nantinya, kata Istiono, beberapa sepeda motor yang dilepas petugas akan diperiksa di pos-pos berikutnya untuk diputarbalikkan.

“Semua ini untuk menjaga keseimbangan antara kemacetan dan kerumunan sehingga pola buka tutup penyekatan ini dilakukan dalam rangka pencegahan kerumunan dan kelancaran lalulintas serta keamanan masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Kakorlantas Sebut, Volume Arus Kendaraan Alami Penurunan

Selain itu, Istiono juga menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat harus ditingkatkan terkait anjuran pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021.

“Semua anjuran-anjuran dari pemerintah harus dipatuhi oleh pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat,” katanya.

Kendati begitu, Istiono menganggap bahwa ratusan pemudik beberapa hari itu bukan menerobos penyekatan, melainkan dialihkan karena terjadi penumpukan kendaraan.

Guna mengantisipasi lonjakan pemudik motor selanjutnya, Istiono juga menyiapkan rekayasa buka tutup lalu lintas.

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya penumpukan kendaraan yang berpotensi timbulnya klaster baru penyebaran covid-19.

Baca Juga: Operasi Ketupat 2021, 48 Pos Pengamanan disiapkan di Sulsel



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x