Kompas TV regional peristiwa

Pegawainya Bermasalah di Bandara Kualanamu, Dirut PT Kimia Farma Diagnostik Belum Mau Minta Maaf

Kompas.tv - 29 April 2021, 01:11 WIB
pegawainya-bermasalah-di-bandara-kualanamu-dirut-pt-kimia-farma-diagnostik-belum-mau-minta-maaf
Plt. Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kualanamu, Agoes Soepriyanto duduk berdampingan dengan Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadillah Bulqini (kiri) dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung AB saat konferensi pers pada Rabu sore. (Sumber: KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Penulis : Fadhilah | Editor : Tito Dirhantoro

DELI SERDANG, KOMPAS.TV - Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadillah Bulqini, belum mau meminta maaf terkait 5 pegawainya yang diamankan karena diduga menggunakan bahan habis pakai secara berulang pada layanan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu.

Seperti diketahui, kelima pegawai tersebut telah diamankan oleh Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut dalam penggerebekan pada Selasa (27/4/2021).

Namun begitu, Adil menilai bahwa kelima pegawainya belum terbukti bersalah dalam kasus tersebut.

"Kami belum sampaikan permintaan maaf karena belum terbukti bersalah, masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Perkantoran Angkasa Pura II Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Rabu (28/4/2021) sore,seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kronologi Kasus Rapid Test Bekas Terbongkar di Bandara Kualanamu, Polisi Menyamar Jadi Penumpang

Adil menjelaskan, PT Kimia Farma Diagnostik adalah cucu PT Kimia Farma Tbk.

Pihaknya mendukung proses pemeriksaan dan penyelidikan pihak kepolisian terkait dugaan penggunaan bahan habis pakai secara berulang.

Menurutnya, hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip dan Standard Operation Procedure (SOP). 

"Apabila terbukti benar adanya, itu adalah perbuatan oknum karyawan kami dan kami akan berikan tindakan tegas dan sanksi berat sesuai ketentuan berlaku, maupun aturan kepegawaian yang berlaku di internal kami," katanya. 

Adil menambahkan, prinsipnya bahwa pengadaan reagensia atau kit rapid test ini dilakukan secara terpusat di Jakarta serta sudah lolos uji komparasi dengan hasil Polymerase Chain Response (PCR) dan antigen dengan kesesuaian 100 persen. 

Menurutnya, dalam 1 paket rapid test kit harga per unitnya sudah diperhitungkan dengan harga layanan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x